Indonesia-Peru Luncurkan Perundingan Perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif

15 Agustus 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: Kemendag
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar, secara resmi meluncurkan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-Peru CEPA), Selasa (15/8), secara daring.
ADVERTISEMENT
Peluncuran perundingan ditandai dengan penandatanganan naskah ‘Joint Ministerial Statement on the Launch of the Negotiations towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement between Indonesia and Peru.
Peluncuran perundingan menunjukkan keseriusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggarap pasar ekspor non-tradisional termasuk di Kawasan Amerika Selatan sesuai arahan Presiden Jokowi.
Menurut World Bank, Peru diprediksi menjadi negara peringkat kedua dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan stabil di kawasan Amerika Selatan pada tahun 2023. Perjanjian perdagangan dengan Peru akan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia di Kawasan Amerika Selatan dan mendorong terbukanya peluang investasi baru dan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Perundingan Indonesia-Peru CEPA ini adalah landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama perdagangan. Kami berharap perjanjian ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia dan Peru, dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Asia dan Amerika Selatan,” tegas Mendag Zulhas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu senada dengan Mendag Zulhas, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar, mengatakan, “Kami berharap melalui perjanjian ini, kami dapat meningkatkan akses pasar bagi produk-produk unggulan kedua negara dan memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor ekonomi dengan Indonesia. Perjanjian ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Peru.”
Penandatanganan kerja sama perdagangan Indonesia-peru. Foto: Kemendag
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono menambahkan, "Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk menyasar pasar-pasar non-tradisional dengan profil ekonomi kuat di kawasan Amerika Selatan.
Ke depannya diharapkan perjanjian perdagangan Indonesia-Peru CEPA dapat menyusul keberhasilan perjanjian perdagangan Indonesia-Chile CEPA, yang sedang dalam tahap ratifikasi protokol perjanjian perdagangan jasa."
Perundingan Indonesia-Peru CEPA akan dilakukan secara incremental atau bertahap dimulai dari perdagangan barang, yang akan disusul dengan perdagangan jasa, investasi dan berbagai area kerja sama lainnya setelah perundingan perdagangan barang tuntas.
ADVERTISEMENT
Mendag Zulhas dan Menteri Juan Carlos optimis bahwa perjanjian Indonesia-Peru CEPA akan menjadi dasar kerja sama ekonomi yang lebih erat, yang dapat menjadi magnet investasi dan melakukan bisnis bagi para pelaku usaha.
Indonesia dan Peru sepakat menargetkan untuk menyelenggarakan perundingan putaran pertama pada akhir tahun 2023 ini, dan mengharapkan tim perundingan kedua belah pihak dapat menyelesaikan perundingan perdagangan barang dalam kurun waktu satu tahun.
Perdagangan Indonesia–Peru Total perdagangan Indonesia dan Peru periode Januari–Mei 2023 tercatat senilai USD 191,8 juta, terdiri atas ekspor sebesar USD 158,4 juta dan impor sebesar USD 33,3 juta. Indonesia surplus
sebesar USD 125,1 juta. Dalam lima tahun terakhir (2018–2022), Indonesia konsisten mencatatkan surplus perdagangan terhadap Peru dengan tren 21,8 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai USD 554,5 juta. Ekspor Indonesia ke Peru tercatat USD 442,7 juta dan impor Indonesia dari Peru USD 111,8 juta. Indonesia surplus terhadap Peru sebesar USD 330,9 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Peru di antaranya kendaraan bermotor, alas kaki, pupuk mineral, biodiesel dan turunannya, dan tisu. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Peru adalah biji cokelat, pupuk mineral, batu bara, buah anggur, ekstraksi sayuran.