Indonesia Sampaikan Perkembangan Industri Pakaian Jadi di USITC

26 Maret 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi pedagangan di Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi pedagangan di Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Atase Perdagangan Washington DC, Ranitya Kusumadewi, baru saja menghadiri kegiatan dengar pendapat umum (public hearing) terkait investigasi daya saing ekspor pakaian jadi dari sejumlah negara pemasok utama Amerika Serikat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh United States International Trade Commission (USITC) ini dilaksanakan secara hibrida pada Senin (11/3).
ADVERTISEMENT
"Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini perlu dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkait industri pakaian jadi Indonesia. Sehingga, dapat menjadi peluang untuk mendorong Amerika Serikat untuk meningkatkan sourcing produk pakaian jadi dari Indonesia,” ujar Ranitya.
Ia menjelaskan, investigasi dilakukan USITC berdasarkan permintaan US Trade Representative (USTR) yang dilakukan pada lima negara, yaitu Indonesia, Bangladesh, Kamboja, India, dan Pakistan.
Pada investigasi tersebut, USITC meminta negara-negara yang diundang menyampaikan berbagai informasi terkait perkembangan perdagangan pakaian jadi ke Amerika Serikat, profil industri masing-masing negara, pola pangsa pasar dan perdagangan, serta informasi terkait lainnya.
“Nantinya, penyampaian laporan investigasi ini akan disampaikan USITC ke USTR pada 30 Agustus 2024,” tambah Ranitya.
Dalam kegiatan dengar pendapat ini, Indonesia menyampaikan beberapa poin penting. Di antaranya, industri pakaian jadi Indonesia memegang peran penting sebagai pemasok global, mengingat 70 persen produksi Indonesia diekspor.
ADVERTISEMENT
Industri pakaian jadi Indonesia juga menawarkan kesempatan bisnis yang baik mengingat Indonesia terus mengembangkan industri berdasarkan inovasi dan teknologi. Indonesia terus mengupayakan adanya perkembangan infrastruktur pendukung dan tersedianya tenaga kerja Indonesia berkualitas, serta upaya penerapan praktik bisnis yang baik dan berkelanjutan.
Selain itu, pakaian jadi telah dijadikan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan 'Making Indonesia 4.0'.
"Mengingat pasar AS adalah pasar tujuan utama ekspor pakaian jadi Indonesia, kita perlu memperhatikan tren ke depan pasar AS yang menekankan pada kualitas dan aspek ethical business,” tutup Ranitya.
Amerika Serikat merupakan pasar terbesar bagi ekspor industri pakaian jadi Indonesia dengan nilai ekspor pada 2022 mencapai USD 5,47 miliar, mewakili 57,2 persen dari total ekspor pakaian jadi Indonesia ke dunia sebesar USD 9.58 miliar. Pakaian jadi merupakan salah satu ekspor utama Indonesia ke AS dengan tren peningkatan sekitar 3 persen antara tahun 2018-2022.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Indonesia merupakan negara sumber impor pakaian jadi ke-5 terbesar di Amerika Serikat dengan pangsa pasar 5,35 persen di bawah Tiongkok (21,34 persen), Vietnam (17,84 persen), Bangladesh (8,98 persen), dan India (5,76 persen).