Indonesia Tawarkan Berbagai Proyek di Belt and Road Forum

14 Mei 2017 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Indonesia merupakan salah satu negara peserta dalam Belt and Road Forum for International Cooperation yang berlangsung di Beijing, Cina pada tanggal 14 -15 Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam forum tersebut merupakan salah satu upaya untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dia mengatakan ada beberapa paket kerja sama yang akan ditawarkan.
“Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa, itu yang kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan,” kata Luhut kepada media di Beijing, China dalam siaran pers yang dikutuip Minggu (14/5).
Adapun proyek-proyek yang ditawarkan antara lain di Manado, yang berfokus pada pembukaan konektivitas antar wilayah dan bidang transportasi. Salah satu yang ditawakan adalah pengembangan kawasan di sana.
“Lapangan terbang Manado sudah maksimal, tidak bisa diperpanjang karena terhambat gunung. Sekarang panjangnya 2.800 meter. Ada satu area di sana yang bisa kita kembangkan lagi, beberapa ribu hektare yang bisa kita kembangkan. Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Luhut, pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat menghubungkan Indonesia timur dengan luar negeri juga termasuk dalam proyek yang akan dipaparkan kepada calon penanam modal.
“Kami juga berencana membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi hub di wilayah timur (Indonesia). Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (di Australia) dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi, bisa sampai Jepang,” kata Menko Luhut.
Untuk wilayah Indonesia tengah, ada beberapa penawaran seperti pembangunan PLTA, hydro power di Kalimantan Utara. Di sana ada potensi hydro power sebesar 7700 mw.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kita tawarkan 3 tahap atau 4 tahap. Mimpi kita nanti ingin bangun alumunium smelter disana,” jelasnya.
Sementara untuk wilayah barat, pemerintah akan menawarkan pembangunan perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai dan Pekanbaru.