Indosat Kantongi Laba Bersih Rp 4,5 Triliun di 2023, Turun 4,59 Persen

8 Februari 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo Hutchison. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo Hutchison. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 4,5 triliun di tahun 2023, turun 4,59 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 4,72 triliun.
ADVERTISEMENT
Menyusutnya laba bersih tersebut disebabkan penurunan pendapatan operasional lain-lain, kenaikan biaya penyusutan dan amortisasi, peningkatan biaya pemasaran, penurunan beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan dan beban umum dan administrasi.
“Pendapatan tercatat sebesar Rp 51,22 triliun pada tahun 2023, meningkat senilai Rp 4,4 triliun atau naik sebesar 9,6 persen dibandingkan tahun 2022,” tulis manajemen Indosat dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (8/2).
Indosat mencatat layanan selular, MIDI, dan telekomunikasi tetap milik perusahaan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 85,4 persen, 12,6 persen, dan 2 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Pengeluaran belanja modal pada tahun 2023 senilai Rp 12,78 triliun. Sekitar 84,7 persen dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung permintaan layanan data, dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI dan TI.
Gedung pemancar sinyal Indosat Semarang atau Indosat Ooredo Hutchison (Indosat atau IOH) di Banyumanik, Kota Semarang yang terbakar di ruant baterai. Foto: Dok. Istimewa
Pada tahun 2023, pelanggan perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,4 juta pelanggan menjadi 98,8 juta dibandingkan dengan tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan fokus Indosat pada akuisisi pelanggan yang berkelanjutan dengan meningkatkan harga kartu SIM baru pada awal tahun.
ADVERTISEMENT
Total beban Indosat tercatat senilai Rp 40,8 triliun, naik sebesar Rp 4,63 triliun atau 12,8 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Melonjaknya beban ini disebabkan kenaikan beban penyusutan dan amortisasi, beban pemasaran dan penurunan pendapatan operasional lain-lain.
“Per tanggal 31 Desember 2023, perusahaan memiliki utang pokok (tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi dan liabilitas sewa) senilai Rp 14,8 triliun,” lanjut manajemen.
Posisi kas Indosat hingga akhir 2023 senilai Rp 5,18 triliun dengan utang bersih sebesar Rp 9,61 triliun. Total aset yang dimiliki Indosat mencapai Rp 114,72 triliun.