Indosat Tambah Rp 200 Miliar untuk PHK 677 Karyawan

27 Februari 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Indosat. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Indosat. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Indosat Ooredoo atau PT Indosat Tbk (ISAT) memastikan tak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tahun depan hingga beberapa tahun berikutnya. Adapun keputusan melakukan PHK 677 karyawan di tahun ini dilakukan demi mendukung bisnis perusahaan agar semakin lincah. Dari total angka PHK itu, baru 622 orang atau 92 persen yang sudah bersedia menandatangani kompensasi, sisanya belum bersedia.
ADVERTISEMENT
"Di tahun depan dan di tahun-tahun berikutnya, there's no plan that we have to do it again. Kita enggak akan ada PHK lagi," ujar Director and Chief of Human Resources Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni saat berbincang dengan sejumlah media di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut dia, pemecatan kerja pada ratusan karyawan itu dilakukan secara terstruktur dan telah dipikirkan secara matang sejak tahun lalu.
"When we do, we do it right and we do it once. Kita pikirkan secara mendalam," jelasnya.
Audiensi Serikat Pekerja Indosat dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Foto: Dok. SP Indosat
Sebagai kompensasi bagi karyawan yang terkena PHK itu, Indosat menyiapkan tambahan dana sebesar Rp 150-200 miliar secara keseluruhan tahun ini.
"Itu tambahannya ya Rp 150-200 miliar. Kalau untuk the whole budget-nya itu nanti baru kita sampaikan di laporan kinerja," kata Irsyad.
ADVERTISEMENT
Indosat menyiapkan paket kompensasi bagi karyawan yang bersedia di-PHK. Rata-rata kompensasi yang diterima karyawan itu mencapai 43 bulan gaji. Ini melebihi aturan dalam Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan sebanyak 32 bulan gaji.
"Rata-rata dapat 43 bulan gaji. Paling kecil ada yang 14 bulan gaji, kurang dari setahun masa kerjanya, dapatnya 14 bulan gaji. Itu sudah sangat besar, tertinggi malah ada yang dapat 70 bulan gaji," katanya.
Tak hanya itu, bahkan ada sejumlah korban PHK itu menerima kompensasi hingga miliaran rupiah.
"Ada yang sampai dapat miliaran rupiah," katanya.
Hingga hari ini, sudah 92 persen atau sekitar 622 orang yang telah menerima paket kompensasi. Sementara sisanya belum menerima karena ada penolakan.
Irsyad pun melanjutkan, PHK itu dilakukan bukan karena kondisi perusahaan sedang sulit. Melainkan untuk membuat bisnis perusahaan semakin lincah.
ADVERTISEMENT
"Bukan karena itu ya, tapi karena memang kami ingin lebih lincah ke depan. Karena kalau dilihat saat ini kan memang terlalu gemuk gitu, ada lima orang manajer tapi anak buahnya hanya satu," tambahnya.
Director & Chief of Human Resources Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Selama tahun lalu, Indosat Ooredoo mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,6 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan 2018 yang masih mencatatkan rugi Rp 2,4 triliun.
Total Pendapatan tumbuh sebesar 12,9 persen menjadi sebesar Rp 26,1 triliun selama tahun lalu. Sementara pendapatan seluler tumbuh 14,7 persen menjadi sebesar Rp 20,7 triliun dan EBITDA mencapai Rp 9,9 triliun atau tumbuh kuat sebesar 51,6 persen dibandingkan 2018.
Pelanggan seluler tumbuh sebesar 1,2 juta pelanggan menjadi 59,3 juta pada akhir 2019. Dan Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 27.900 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 18.700, yang utamanya disebabkan oleh tingginya peningkatan trafik data sebesar 71,6 persen dari tahun lalu.
ADVERTISEMENT