Industri Asuransi Diharapkan Perkuat Inovasi Teknologi dan Modal

29 Juli 2023 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Ogi Prastomiyono. Foto: OJK
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Ogi Prastomiyono. Foto: OJK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri asuransi diperkirakan masih menghadapi sejumlah tantangan global dan domestik di tahun depan. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri asuransi untuk mengoptimalkan inovasi teknologi dan penguatan permodalan.
ADVERTISEMENT
"Penguatan permodalan juga dibutuhkan untuk mendukung transformasi proses bisnis pada pelaku asuransi dengan mengoptimalkan inovasi di bidang teknologi, sehingga mampu meningkatkan jangkauan perusahaan asuransi dalam menyediakan produk layanan asuransi yang berkualitas,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono dalam Indonesia Re International Conference (IIC) 2023, Jumat (27/7).
Ogi memaparkan, arah kebijakan OJK juga untuk mendorong pengembangan sektor asuransi akan difokuskan pada empat aspek, yakni permodalan, tata kelola (governance) dan manajemen risiko, ekosistem, serta standar internasional.
Dari sisi industri, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty, mengatakan pihaknya telah memasang sejumlah strategi hadapi ketidakpastian ke depan. Pada kuartal II 2023, Sun Life juga telah meluncurkan beragam produk perlindungan komprehensif, termasuk Produk Asuransi Yang Dikaitkan Investasi (PAYDI) atau unit link sebagai salah satu inovasi produk perlindungan.
ADVERTISEMENT
"Seluruh produk unit link Sun Life, baik yang terbaru maupun yang sudah diluncurkan sebelumnya, telah disesuaikan dengan regulasi PAYDI terkini yang dikeluarkan oleh OJK," jelasnya.
Dia menjelaskan, melalui inovasi produk dan penguatan kerja sama dengan pihak perbankan, Sun Life Indonesia optimistis dapat mendorong kinerja bisnis secara signifikan.
"Serta menjadi mitra tepercaya bagi keluarga Indonesia dalam menyusun rencana dan meraih masa depan yang lebih cerah," kata Elin.
Ilustrasi asuransi. Foto: thodonal88/Shutterstock
Strategi investasi jangka panjang yang dilakukan Sun Life yaitu melalui kemitraan bancassurance antara Sun Life Indonesia dengan CIMB Niaga. Menurut Elin, hal ini mampu membuka akses luas bagi nasabah di seluruh jalur distribusi, dan menawarkan inovasi produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat peluang pertumbuhan bisnis di bancassurance yang merupakan jalur distribusi terbesar di Indonesia dan hal itu terbukti benar karena porsinya tercatat telah meningkat dari 38 persen di tahun 2015 menjadi 50 persen di tahun 2020," kata dia.
Selain itu, Sun Life Indonesia juga meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Hal ini sekaligus untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan memberikan layanan terintegrasi kepada nasabah.
Berdasarkan data OJK sejak Januari hingga Mei 2023, premi sektor asuransi mencapai Rp 124,69 triliun atau terkontraksi 1,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Akumulasi premi asuransi jiwa turun sebesar 8,08 persen secara tahunan dengan nilai sebesar Rp 71,90 triliun per Mei 2023, didorong oleh turunnya premi di lini usaha PAYDI. Namun demikian, akumulasi premi asuransi umum masih tumbuh positif 8,80 persen secara tahunan menjadi Rp 52,78 triliun.
ADVERTISEMENT
Permodalan di sektor asuransi tetap terjaga dengan Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 462,80 persen dan 307,07 persen atau berada di atas threshold sebesar 120 persen.