Industri Asuransi Jiwa Bukukan Pendapatan Rp 171,36 T di Kuartal III 2021

8 Desember 2021 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemaparan kinerja industri asuransi jiwa kuartal III 2019 di rumah AAJI, Jakarta, Rabu (11/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemaparan kinerja industri asuransi jiwa kuartal III 2019 di rumah AAJI, Jakarta, Rabu (11/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Industri asuransi jiwa mencatat kinerja yang positif di kuartal III 2021. Tercatat hingga kuartal III 2021 industri asuransi jiwa membukukan total pendapatan sebesar Rp 171,36 triliun.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan, pendapatan di kuartal III tumbuh 38,7 persen. Total pendapatan ini melebihi pendapatan di 2019 sebelum pandemi. Di kuartal III 2019 pendapatan asuransi jiwa Rp 166,09 triliun.
"Industri asuransi jiwa pada kuartal III 2021 berhasil melewati masa sulit akibat pandemi, bahkan tumbuh 5 persen di atas pencapaian semester I 2019," ujar Budi dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III 2021, Rabu (8/12).
Kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi jiwa juga meningkat selama pandemi COVID-19. Hasilnya pendapatan premi juga bertumbuh.
"Industri asuransi membukukan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 11,5 persen yaitu menjadi Rp149,36 triliun," tuturnya.
Premi bisnis baru juga bertumbuh 17,6 persen di kuartal III. Begitu juga dengan premi lanjutan yang tumbuh 2,4 persen.
ADVERTISEMENT
"Kinerja ini bahkan lebih baik dari kuartal III 2019 yang sebelum era pandemi," kata dia.
Seiring dengan kinerja positif yang ditunjukkan perusahaan asuransi jiwa, membuat total aset industri asuransi jiwa juga bertumbuh. Pertumbuhannya sebesar 5,7 persen atau menjadi Rp 544,80 triliun.
"Sementara cadangan teknis juga tumbuh sebesar 1,5 persen atau total sebesar Rp 403,56 triliun setelah saat awal pandemi aset industri asuransi jiwa sempat melambat sebesar minus 10,2 persen serta cadangan teknis yang melambat 10,1 persen," jelasnya.