Industri Ayam RI Dikuasai 2 Perusahaan, NFA Dorong BUMN Serap Ternak UMKM

29 September 2022 13:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak memberi pakan ke ayam petelur peliharaannya. Harga pakan naik akibat kenaikan jagung yang jadi bahan utama pakan ternak. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memberi pakan ke ayam petelur peliharaannya. Harga pakan naik akibat kenaikan jagung yang jadi bahan utama pakan ternak. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap bahwa industri peternakan ayam di Indonesia dikuasai oleh hanya 2-3 perusahaan besar. Kondisi ini menurutnya bisa mematikan usaha-usaha kecil yang bergerak di bidang serupa.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency, Arief Prasetyo, mengatakan pihaknya selalu mendorong agar perusahaan BUMN bisa menyerap hasil ternak melalui fasilitas gudang pendingin atau cold room.
"Kalau ayam broiler, ini mestinya kita punya, BUMN kita dorong terus, punya anggaran untuk disiapkan. Punya cold room. Jadi kalau produksi kita berlebihan jangan diaborsi," kata Arief kepada kumparan, Kamis (29/9).
Dengan adanya fasilitas itu, Arief mengatakan tidak akan menjadi masalah apabila produksi ayam di dalam negeri terus melimpah. Hasil ternak kemudian dipotong pada rumah potong ayam, dan karkasnya bisa disimpan di dalam fasilitas cold room yang dikelola BUMN.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa sejak berdirinya NFA, pihaknya selalu intens menjalin hubungan dengan para peternak ayam, khususnya pelaku usaha dengan skala kecil UMKM.
ADVERTISEMENT
"Ke depan itu kita ingin semua bisa kolaborasi, jadi tidak mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil. Sehingga nanti ada growth, pertumbuhan," jelas dia.
Peternak mengumpukan telur ayam broiler di salah satu usaha ayam bertelur Desa Blang Bintang, Kabaupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Arief menjelaskan bahwa NFA membantu dari hulu ke hilir. Di hulu, NFA menetapkan harga jagung sebagai bahan paku pakan, sementara di hilir NFA mengatur harga jual di tingkat peternak.
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan mengungkap bahwa industri ternak ayam di dalam negeri dikuasai hanya oleh 2-3 perusahaan. Perusahaan tersebut menguasai sistem dari hulu hingga hilir.
Tak hanya produksi ayamnya saja, perusahaan-perusahaan tersebut juga menguasai produksi pakan ternak. Dengan kondisi tersebut, menurutnya pemerintah harus hadir untuk menata iklim usaha agar memberikan ruang bagi usaha-usaha kecil bisa berkembang.
Terlebih, Zulhas mengungkap bahwa perusahaan raksasa itu berencana untuk melebarkan jaringan penjualan mereka dengan membangun cold storage-cold storage. Apabila ini tidak diatur, kata Zulhas, akan mematikan usaha-usaha kecil.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia buka seperti itu, mati lah itu ibu-ibu pedagang ayam. Jadi itu harus ditata, kalau tidak ditata kita repot. Sehingga kita (menata) sedemikian rupa sehingga UMKM ini bisa berkembang," kata Zulhas.