Industri Beberkan Upaya Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi di RI

18 Desember 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Industri asuransi membeberkan upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Adapun tingkat literasi dan inklusi asuransi masing-masing sebesar 31,7 persen dan 16,6 persen pada 2022.
ADVERTISEMENT
Tingkat tersebut masih jauh di bawah literasi keuangan mencapai 49,9 persen dan inklusi keuangan di level 74 persen. Bhinneka Life menyebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah masuk ke daerah yang memiliki potensi besar.
Chief Agency Officer Bhinneka Life, Johan R. Waworuntu, menilai wilayah Lampung Sumatera memiliki potensi yang baik sehingga dipilih sebagai lokasi pengembangan jaringan. Lampung sebagai salah satu kota terpadat di Pulau Sumatera, dengan jumlah populasi sekitar 9,2 juta jiwa per 2024, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi baik dari sektor pertanian, industri dan perdagangan.
"Kami percaya bahwa kantor pemasaran ini akan menjadi bagian penting dalam pengembangan market share bisnis asuransi jiwa Bhinneka Life di daerah Sumatra khususnya.” ujar Johan dalam keterangannya, Rabu (18/12).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung mencapai 4,81 persen (yoy) di kuartal III 2024. Johan mengatakan, ekspansi di Lampung diharapkan mampu meningkatkan jumlah nasabah.
"Adanya kantor ini kami berharap rekan-rekan KPA Lampung dapat melakukan kegiatan edukasi asuransi kepada masyarakat Lampung khususnya agar dapat memahami pentingnya memiliki asuransi jiwa untuk keberlangsungan keluarga Indonesia sesuai dengan ambisi perusahaan untuk menjadi asuransi keluarga Indonesia,” jelasnya.
Ilustrasi asuransi. Foto: Suphaksorn Thongwongboot/Shutterstock
Saat ini, Bhinneka Life memiliki lebih dari 16 ribu orang agen pemasar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dan pada kuartal III 2024 Bhinneka Life telah menunaikan kewajiban pembayaran klaim nasabah senilai Rp 529,7 miliar.
OJK juga sudah membuat Peta Jalan Perasuransian Indonesia pada 2023—2027. Pertama, penguatan ketahanan dan daya saing industri perasuransian. Kedua, pengembangan elemen-elemen dalam ekosistem industri perasuransian.
ADVERTISEMENT
Ketiga, akselerasi transformasi digital industri perasuransian. Keempat, penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan. Keempat hal tersebut diharapkan dapat memperkuat industri asuransi.
Hingga Oktober 2024, akumulasi pendapatan premi pada asuransi komersial mencapai Rp 271,6 triliun, atau naik 2,80 persen yoy, terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,74 persen yoy dengan nilai sebesar Rp 150,53 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 2,87 persen yoy dengan nilai sebesar Rp 121,1 triliun.
Sementara itu, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi secara agregat melaporkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 436,70 persen dan 316,85 persen (masih berada di atas threshold sebesar 120 persen).
ADVERTISEMENT