Industri Blockchain Sedang Butuh Banyak Tenaga Kerja, Tertarik di Bidang Ini?

19 Agustus 2022 12:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Blockchain. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Blockchain. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Laporan LinkedIn dan bursa kripto, OKX, bertajuk 2022 Global Blockchain Talent Report, menyebutkan bahwa pekerja yang ada di industri blockchain secara global telah meningkat 76 persen dibanding tahun lalu. Menariknya, Indonesia masuk dalam daftar negara teratas yang memiliki pertumbuhan positif.
ADVERTISEMENT
Dari segi pertumbuhan pekerja blockchain, Indonesia masuk ke dalam 10 negara teratas. Indonesia menduduki peringkat ke-8 untuk kategori ini, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 43 persen. Posisi Indonesia tepat berada di bawah Bulgaria (52 persen), di atas Polandia (24 persen) dan China (12 persen).
Dalam situasi pertumbuhan industri Blockchain yang pesat di Indonesia, justru talenta-talenta penunjang industri Blockchain jumlahnya terbatas. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan.
"Dalam situasi industri blockchain di Indonesia saat ini, sedang terjadi bottle neck, di mana secara pertumbuhan bisnis sangat pesat, tapi ketersedian talent terbatas. Banyak startup blockchain dalam negeri yang berlomba-lomba untuk hiring mencari talenta terbaik. Di sisi lain, menemukan bakat blockchain itu sulit," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8).
ADVERTISEMENT
Teguh mengatakan, posisi pekerjaan di industri Blockchain terbilang menjanjikan untuk jangka panjang. Pekerjaan sebagai blockchain developer sangat diminati terlepas dari perubahan masa depan kripto. Sementara perusahaan blockchain akan terus memanfaatkan keahlian pekerja untuk diterapkan di berbagai industri.
Keterampilan yang Harus Dimiliki
Teguh mengatakan, kripto dan blockchain merupakan industri yang sangat rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Tapi, itu tidak berarti perusahaan harus membatasi diri pada rekrutmen yang sudah akrab dengan kripto atau aktif di dalamnya.
Ilustrasi Trading Kripto. Foto: Shutterstock
Menurut dia, ada sejumlah keterampilan yang harus dipahami para calon pekerja di industri ini. Di antaranya adalah pemahaman yang sangat baik tentang teknologi blockchain. Kedua adalah pemahaman yang kuat tentang kriptografi dan prinsip-prinsip keamanan.
Selanjutnya, adalah pengetahuan tentang smart contract. Dan terakhir adalah kemauan yang kuat untuk belajar dan keterbukaan untuk beradaptasi.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiasati kekurangan pekerja di industri blockchain, banyak perusahaan yang mulai menjalankan program internship khusus dan bootcamp untuk menjaring talenta-talenta terbaik.
"Seperti halnya Tokocrypto yang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah payung program Kampus Merdeka untuk memberikan pengalaman belajar berbasis karier di industri blockchain bagi para mahasiswa," kata Teguh.