Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Industri Kaca Minta Ada DMO 30-40 Persen untuk Ekspor Pasir Silika
30 Mei 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kita dari industri asosiasi gelas, kita ada ketakutan bahwa kebutuhan silika dalam negeri tidak mencukupi," kata Ketua APGI, Henry T Susanto di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (30/5).
Meski demikian Henry tak mau industri silika dalam negeri gulung tikar, untuk itu pihaknya sudah melakukan diskusi dengan berbagai pihak yang terlibat. Pemerintah sendiri sudah lama punya wacana melarang ekspor silika, tapi belum juga diberlakukan.
"Untuk dalam negeri kalau pun nanti ada (tetap ekspor), kita sudah bicara kita akan minta DMO, kalian boleh ekspor, cuma 30-40 persen disediakan dalam negeri," kata Henry.
Bahan baku industri kaca 85 persen berada di Indonesia. Sebanyak 74 persen komponennya adalah pasir silika, dan 11-12 persen adalah batu kapur. Hanya satu bahan yang Indonesia tidak punya, yakni soda api yang porsinya 14-15 persen dari seluruh komponen yang dibutuhkan. Henry mencatat, setiap tahun Indonesia mengimpor 1 juta ton soda api.
ADVERTISEMENT
"Kita bayangkan kalau misalnya 1 juta ton, itu USD 200 per ton, kali 1 juta, sudah USD 200 juta buat raw material," kata Henry.
Sebenarnya, lanjutnya, Indonesia dari dulu sudah punya wacana untuk bisa produksi soda api dalam negeri. Namun Henry melihat hingga kini belum ada realisasi.
"Dari dulu pemerintah mau bikin tapi enggak jadi-jadi. Karena investasinya besar dan teknologinya rumit," jelasnya.