Industri Logam Dasar Moncer, Baja Melaju Dorong Ekonomi RI

11 November 2023 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier (tengah), Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo, dan Chairman IISIA Purwono Widodo di IISIA Business Forum 2023. Foto Kemenperin
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier (tengah), Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo, dan Chairman IISIA Purwono Widodo di IISIA Business Forum 2023. Foto Kemenperin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan IISIA Business Forum (IBF) 2023 memasuki hari kedua. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier dan Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo hadir secara langsung memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin RI Taufiek Bawazier menyatakan bahwa industri logam dasar, sebagai penopang utama sektor industri, mencatat pencapaian luar biasa dengan pertumbuhan sebesar 10,86 persen pada kuartal III tahun 2023.
Seiring dengan perkembangan positif dalam tiga tahun terakhir, industri ini menunjukkan prestasi gemilang dengan pertumbuhan dalam angka dua digit.
“Pada tahun 2020, di tengah puncak pandemi COVID-19, industri logam dasar tetap tumbuh sebesar 5,87 persen. Pada tahun 2021, saat masa pemulihan dari dampak COVID-19, pertumbuhannya melonjak menjadi 15,79%, dan di tahun 2022, industri ini masih mencatat pertumbuhan sebesar 14,80 persen,” tambah Taufiek Bawazier dalam keterangan resmi, Sabtu (11/11).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier (tengah), Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo, dan Chairman IISIA Purwono Widodo di IISIA Business Forum 2023. Foto Kemenperin
Taufiek Bawazier juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan yang signifikan juga tercermin dalam produksi crude steel Indonesia, yang mencapai 15,6 juta ton pada tahun 2022, menandakan langkah besar dalam memajukan industri baja nasional. Capaian ini juga memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, naik 13 peringkat dari peringkat ke-28 menjadi peringkat ke-15 dalam produksi baja dunia.
ADVERTISEMENT
Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo disebutkan bahwa industri besi baja menempati urutan ke-empat dari data ekspor nonmigas tertinggi hingga September 2023.
“Di sisi lain untuk mendorong pengembangan dan peningkatan daya saing industri baja nasional, pemerintah melakukan pengetatan impor besi baja. Sehingga dapat meningkatkan iklim usaha yang kondusif dan mendukung kemudahan investasi pengolahan industri besi dan baja,” ujar Arif Sulistiyo.
Chairman IISIA Purwono Widodo dalam keterangannya menyampaikan bahwa sebanyak 2.500 pengunjung menghadiri IISIA Business Forum 2023 hingga pelaksanaan hari ke-dua di tanggal 10 November 2023. Di hari ke-dua ini selain dengan adanya Keynote Speech perwakilan dari Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Perdagangan RI, juga dilaksanakan seminar oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU & PR RI Rachman Arief Dienaputra, Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi RI Dendy Apriandi, sesi seminar internasional dari perusahaan asing Cares dan SMS Group, serta sesi seminar nasional dari GAPENSI, IPERINDO, dan GAIKINDO.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier (tengah), Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo, dan Chairman IISIA Purwono Widodo di IISIA Business Forum 2023. Foto Kemenperin
“Semoga dengan banyaknya pengunjung yang menghadiri IISIA Business Forum 2023, tujuan kami untuk dapat mengenalkan industri baja kepada masyarakat luas dapat tercapai dan dengan partisipasi dari seluruh stakeholder, industri baja dapat mendorong kemandirian bangsa melalui optimalisasi penggunaan produk baja domestik untuk kemajuan perekonomian nasional,” tutup Purwono.
ADVERTISEMENT