Industri Mamin Akan Moncer, Produsen Ingin Pasar Tak Hanya Serap Komoditas Asing

30 Agustus 2022 19:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan industri mamin atau makanan dan minuman di Indonesia bahkan menunjukkan kinerja yang positif selama masa pandemi, di mana pertumbuhannya mencapai 2,45 persen di kuartal I 2021. Sementara itu, pertumbuhan tahunan industri bahan baku makanan diprediksi akan meningkat sampai 5,30 persen pada periode 2021-2026.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indonesia juga menunjukkan tren penjualan produk makanan kesehatan yang tinggi sebesar 8 persen dari total populasi. Untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan, Informa Markets siap menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertajuk Fi Indonesia 2022 yang ke-25 di Asia.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengungkapkan Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan dalam industri makanan dan minuman di tengah berbagai tantangan. Ia juga memperkirakan kinerja industri makanan dan minuman kian membaik imbas konsumsi rumah tangga yang ikut pulih.
GAPMMI memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman sepanjang 2022 akan mencapai 5 persen secara tahunan. Meski demikian, kenaikan harga pangan dan energi membuat sejumlah industri makanan dan minuman menaikkan harga jual produknya rata-rata sekitar 5 persen di bulan ini.
ADVERTISEMENT
"Dampak tersebut semakin parah saat terjadi perang Rusia-Ukraina dan pembatasan ekspor oleh beberapa negara,” ujar Adhi dalam acara Press Conference Fi Asia 2022 di Hotel Century Park Senayan, Selasa (30/8).
Lebih lanjut, Adhi mengingatkan penting bagi para pelaku industri untuk mendapatkan info terbaru mengenai perkembangan industri bahan makanan dan minuman agar dapat berkompetisi dalam industri tersebut. Fi Asia menjadi platform yang tepat dan komprehensif untuk berbagai skala bisnis dalam meningkatkan dan memperkuat keberadaan dan kapasitas pelaku industri di kawasan ASEAN.
"Kami sangat menghargai Food Ingredients Asia (Fi Asia) yang terus mendukung industri makanan dan minuman nasional dengan menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertaraf internasional di Indonesia," kata Adhi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Fi Asia memiliki nilai lebih bagi para peserta pameran dan pengunjungnya melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi industri, sehingga dapat menciptakan produk yang kompetitif. Adhi berharap, Indonesia tidak hanya menyerap komoditi asing, akan tetapi mampu memproduksi makanan dan minuman olahan yang inovatif dengan biaya efisien.
Di sisi lain, Group Director ASEAN, Fi Asia (Thailand) Co Ltd, Rungphech Chitanuwat mengatakan pagelaran Fi Asia akan mendatangkan berbagai perusahaan negeri maupun swasta yang akan menghadirkan inovasi bahan baku makanan dan minuman yang canggih guna menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pengembangan produk. Pasalnya, selama tiga tahun terakhir, pelaku industri menghadapi sejumlah tantangan akibat pandemi.
"Hari ini, saya sangat meyakini bahwa pameran ini dapat diselenggarakan kembali secara tatap muka dan tentunya saya menyadari bahwa pameran ini tidak dapat terselenggara tanpa adanya dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, atas nama Informa Markets sebagai penyelenggara, saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dari pemerintah, sektor swasta dan asosiasi terkait atas dukungannya terhadap platform bisnis yang bertujuan untuk menampilkan inovasi bahan baku makanan dan minuman luar biasa guna menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pengembangan produk,"tambah Rungpech.
ADVERTISEMENT
Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB Purwiyatno Hariyadi menambahkan Indonesia merupakan negara penghasil produk pertanian terbesar di dunia, dengan varian produk dan komoditas penting seperti kelapa sawit, beras, rempah-rempah, cengkeh, kayu manis, vanila, dan lainnya.
Ia melihat, potensi tersebut dapat memperkaya cita rasa Indonesia dalam berbagai bentuk makanan dan minuman baik lokal maupun internasional. Selain itu, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia di mana 84 persen atau setara dengan 229 juta jiwa, Indonesia memiliki market halal yang sangat besar.
"Oleh karena itu, perkembangan inovasi dan teknologi makanan dan minuman yang mendukung pangsa pasar halal, akan sangat diperlukan," pungkas Purwiyatno.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dalam ajang Fi Indonesia 2022, lebih dari 300 produsen bahan makanan terkemuka dari seluruh dunia akan menampilkan berbagai inovasi bahan baku makanan dan minuman terbaru. Pameran ini juga bertujuan untuk merespons permintaan terhadap makanan dan suplemen sehat yang meningkat, terutama dari kalangan konsumen global yang semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Food ingredients Asia (Fi Asia) 2022 akan hadir kembali di Indonesia mulai 7 hingga 9 September 2022 di Jakarta International Expo.