Industri Mamin RI Bawa Misi ke Hannover Messe: Ekspansi Pasar Eropa

3 April 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Ditjen Agro Kemenperin dengan GAPMMI untuk persiapan Hannover Messe 2023, Senin (3/3/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Ditjen Agro Kemenperin dengan GAPMMI untuk persiapan Hannover Messe 2023, Senin (3/3/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia kembali menjadi Official Partner Country pada pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023 di Jerman, pada 17-21 April 2023 nanti. Salah satu sektor industri yang akan dibawa Indonesia pada pameran industri terbesar itu adalah sektor industri makanan dan minuman atau industri mamin.
ADVERTISEMENT
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Puti Juli Ardika menjelaskan, dalam pameran nanti Kemenperin berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) akan menghadirkan industri-industri makanan dan minuman.
"Kenapa Hannover Messe penting, pertama kita ingin memberikan garansi kualitas bahwa produk-produk makanan minuman kita diproduksi dan dapat dijamin kualitas dan konsistensinya. Kita juga ingin tunjukkan banyak industri di Indonesia yang sudah mengimplementasikan digitalisasi," kata Putu saat konferensi pers di Kantor Kemenperin, Senin (3/3).
Melalui pameran tersebut, Kemenperin berharap industri-industri Indonesia dapat meyakinkan buyer global, sehingga akan menggaet banyak importir yang melakukan transaksi di pameran Hannover Messe 2023.
"Jadi Indonesia punya keunggulan luar biasa karena kita punya potensi untuk mengembangkan industri, kita satu komunitas dengan ASEAN, kita punya SDM untuk dikembangkan. Saya sangat yakin kita akan dapat partner dan melakukan kerja sama-kerja sama baik itu dengan perusahaan industri baik itu lembaga pemasaran atau distributor Eropa. Banyak hal yang diharapkan bisa dicapai di Hannover Messe," jelas Putu.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika. Foto: Kemenperin
Kemenperin mencatat kinerja industri agro tahun 2022 cukup impresif. Ekspor dari industri agro tahun 2022 mencapai USD 68,59 miliar dan impor USD 22,19 miliar. Sementara realisasi investasi pada 2022 mencapai Rp 136,5 triliun dan menyerap 9,29 juta tenaga kerja dari 12.117 unit industri makanan dan minuman di 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu subsektor di industri agro, industri makanan dan minuman diharapkan dapat mendongkrak ekspor melalui pameran Hannover Messe. Ketua GAPMMI Adhi Lukman menargetkan ekspor industri makanan minuman Indonesia bisa berekspansi ke pasar Eropa.
"Karena di Eropa buyer agak sulit, buyer di Eropa mulai concern emisi karbon, concern deforestasi. Di Hannover Messe, kita juga ingin menjelaskan ke mereka, Indonesia juga menerapkan itu. Target utama meyakinkan buyer Eropa," kata Adhi.
Untuk target nominal ekspor, Adhi tidak bisa menyebutkannya. Pasalnya, dari proses kesepakatan hingga transaksi butuh waktu yang panjang.
"Kalau nilai transaksi agak sulit (dikalkulasi), karena begitu kami dapat (buyer), biasanya mulai pendaftaran, membuat label yang harus disesuaikan negara tujuan. Biasanya makan waktu 6 bulan terealisasi. Minimal target satu perusahaan dapat satu buyer," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk investasi, GAPMMI cukup optimis industri makanan dan minuman di Indonesia cukup menggiurkan investor. Adhi mengatakan, GAPMMI telah menerima kunjungan dari investor India, China, Jepang, dan Timur Tengah.
"Mereka sangat berminat masuk Indonesia industri makanan minuman. Beberapa investor bukan investor sektor makanan minuman, tapi mau masuk Indonesia ke sektor makanan minuman. Ada yang mau joint venture, ada yang mau berdiri sendiri," pungkas dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengatakan Indonesia harus mengeluarkan dana Rp 140 miliar agar bisa berpartisipasi menjadi official partner.
Eko mengatakan, melalui pameran tersebut Indonesia menargetkan bisa menggaet investasi mencapai Rp 14 triliun, atau seratus kali lipat dari anggaran yang sudah dikeluarkan. "Target kira-kira setidaknya dari biaya yang kita keluarkan ada 100 kali lipat kita dapat," kata Eko.
ADVERTISEMENT
Hannover Messe merupakan pameran industri yang terbesar di dunia yang setiap tahun diselenggarakan di kota Hannover, di mana rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung dan diikuti perusahaan besar dari seluruh dunia.
Tahun 2021 ketika Hannover Messe dilakukan secara online, Indonesia berhasil merealisasikan investasi kerja sama perusahaan produsen komponen pesawat terbang asal Jerman, Toolcraft dengan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI).
"Toolcraft ini salah satu perusahaan di Jerman, di Eropa yang memimpin dalam produksi komponen yang sifatnya sangat khusus. Dan mereka sangat dikenal di dunia. Saat ini pembangunan pabriknya mungkin sedang dalam proses dibangun di Jogja, di daerah Sleman," pungkas Eko.