Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Industri Otomotif RI dan Jepang Makin Mesra, Menperin Mau Perluas Pasar Ekspor
9 Juni 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fasilitas produksi UD Trucks dari Thailand nanti akan dipindahkan ke fasilitas Isuzu Astra Motor Indonesia, di Kawarang. Nilai investasinya mencapai USD 2 juta dan ditargetkan mampu memproduksi UD Trucks sebanyak 1.600 unit mulai 2024 nanti.
Isuzu sebelumnya sudah memiliki pabrik di Karawang. Pabrik tersebut memproduksi kendaraan niaga Isuzu Traga, yang diekspor ke berbagai negara seperti Filipina, Laos, Myanmar, juga Timur Tengah.
Produksi pabrik Isuzu di Karawang pada 2022 mencapai 44.694 unit atau 15 persen dari total produksi Isuzu di seluruh dunia. Sedangkan ekspor Isuzu Indonesia mencapai 8.254 unit untuk jenis kendaraan Completely Built Up (CBU).
"Kemarin dalam pertemuan kami dengan Isuzu, kami minta mereka segera buka pasar Afrika dan mereka setujui. Jadi utilisasi pabrik Isuzu di Indonesia sudah 80 persen. Mereka akan membawa UD Trucks dari Thailand ke Indonesia sehingga mereka akan buka line of produk baru," kata Menperin saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
Saat ini, produksi Isuzu di Indonesia adalah Isuzu Traga. Agus Gumiwang mengatakan produk tersebut sangat diminati pasar global.
"Traga itu khusus didesain dan dibuat hanya di Indonesia, bahkan tidak di Jepang. Tidak ada desain yang sama, hanya di Indonesia," kata Agus Gumiwang.
Dengan capaian produksi Isuzu saat ini, ditambah kehadiran UD Trucks 2024 mendatang, Agus Gumiwang optimis peluang pertumbuhan industri otomotif Indonesia semakin cerah.
"Jadi room to growth-nya cukup besar. Ketika kita ke sana juga mendorong perluasan pasar ekspor dari produk produk Isuzu, termasuk UD Trucks akan kita dorong untuk ekspor," kata Agus.
Minta Daihatsu dan Fuso Genjot Ekspor
Pada Selasa (6/6) lalu, Menperin bertolak ke Jepang. Di sana, ia bertemu dengan tiga produsen otomotif asal Jepang. Selain Isuzu, juga ada Daihatsu dan Fuso. Kunjungan itu sekaligus semakin membuka peluang bagi para pelaku industri otomotif asal Negeri Sakura untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita Kamis (8/6).
Menperin meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Fuso sendiri berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.
“Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” jelas Menperin.
Sementara, Daihatsu Motor melalui PT Astra Daihatsu Motor telah berhasil melakukan ekspor ke 77 negara dengan total volume 160.000 unit pada tahun 2022.
Pada Mei 2023 lalu, Daihatsu Indonesia juga telah mencapai milestone produksi 8 juta unit kendaran bermotor, dengan 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global. Di Indonesia, Daihatsu juga menambah investasi sebesar Rp 2,9 triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya.
ADVERTISEMENT
“Kami juga mendorong Daihatsu untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial bagi Daihatsu, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar,” tutur Agus Gumiwang.