Industri Penerbangan Global Diprediksi Mulai Pulih, Bagaimana Peluang RI?

19 Februari 2023 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga negara asing berjalan saat tiba di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/11/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga negara asing berjalan saat tiba di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/11/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Dewan Bandara Internasional atau Airport Council International (ACI) World, melaporkan permintaan penumpang pesawat global untuk sebagian besar rute internasional tahun 2023 ini diperkirakan akan pulih ke tingkat pra-pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Bulan-bulan musim panas memang diperkirakan akan menantang di Eropa, Amerika Utara, dan beberapa bagian Asia Tenggara karena beban penumpang diperkirakan akan meningkat dan mencapai level di beberapa tempat mendekati atau bahkan di atas level 2019," kata Wakil Presiden Keselamatan, Keamanan dan Operasi ACI World, Thomas Romig, dikutip dari Reuters, Minggu (19/2).
Reuters melaporkan, industri penerbangan global mengharapkan perjalanan udara yang lebih lancar pada musim panas di tahun ini dibanding musim panas tahun lalu, karena adanya peningkatan jumlah pekerja di bandara-bandara global tersebut.
Namun, permintaan penumpang yang melonjak selama periode puncak di Eropa dan Amerika Utara ini diprediksi tetap akan menyebabkan antrean panjang.
Tak Signifikan Berpengaruh bagi RI
Ketika dunia sedang dihadapkan dengan lonjakan permintaan penerbangan rute internasional, pemerintah justru berencana memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia dari 33 menjadi 15 bandara.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvin Lie, mengatakan adanya lonjakan permintaan demand untuk rute internasional tersebut tidak terlalu signifikan berdampak pada bandara-bandara internasional di Indonesia.
"Kita juga tidak boleh lupa daya beli belum pulih di berbagai negara, termasuk Indonesia. Jadi walaupun pembatasan pergerakan penumpang internasional dibuka kembali, namun sebagian besar masyarakat belum mampu melakukan perjalanan internasional. Kita lihat dampak ekonominya dulu seperti apa," kata Alvin kepada kumparan, Minggu (19/2).
Warga negara asing berjalan saat tiba di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/11/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Alvin mencatat pengguna bandara internasional di Indonesia mayoritas adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan ke luar negeri, bahkan ada bandara yang 90 persen penggunanya WNI.
Dari sekitar 33 bandara internasional di Indonesia, hanya satu bandara yang memiliki penumpang Warga Negara Asing (WNA) lebih banyak dari WNI yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Bahkan bandara Soekarno-Hatta mayoritas penumpangnya berpaspor Indonesia, mencapai 70 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk penumpang rute internasional dari Indonesia polanya sudah jadi. Kecuali kalau di Indonesia masing-masing daerah melakukan promosi besar-besaran mendatangkan wisatawan asing. Rasionya dalam waktu dekat tidak akan berubah, termasuk bandara Soekarno-Hatta," kata Alvin.
Berbeda dengan prediksi ACI World, Alvin memperkirakan pemulihan penerbangan rute internasional baru terjadi 2024 nanti. Alasannya, tahun ini negara-negara dunia baru memulai membuka akses perjalanan mereka.
"Karena pada tahun 2023 ini kan seperti China, baru beberapa bulan yang lalu membuka kembali perjalanan internasionalnya, dan banyak negara yang sudah mulai membuka normal untuk pelaku perjalanan internasional," pungkas Alvin.