Industri Petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia Serap 13.000 Tenaga Kerja

12 September 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meninjau pembangunan industri petrokimia yang tengah dilakukan PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten. Pembangunan ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi berbasis migas.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Yuliot, berharap pembangunan ini memperkuat industri petrokimia dalam negeri.
"Untuk kegiatan investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha nilai investasinya adalah Rp 59 triliun di mana progres pelaksanaan kegiatan investasinya sudah mencapai 73 persen," kata Yuliot dalam keterangannya, Selasa (12/9).
Yuliot mengatakan, pembangunan industri petrokimia tersebut ditargetkan selesai pada Maret 2025. Untuk pembangunan saja, ada sekitar 13 ribu tenaga kerja diserap.
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Jadi jumlah tenaga kerja yang diserap pada saat konstruksi ada 13 ribu. Saat mulai produksi nanti jumlah tenaga kerja sekitar seribu orang," ungkapnya.
"Kalau untuk porsi dalam masa konstruksi 13 ribu tenaga kerja Indonesia, (tenaga kerja) asingnya 500 orang," lanjutnya.
Yuliot mengatakan, hasil dari industri ini untuk subtitusi impor. Namun, sebagian juga akan diekspor untuk memenuhi pasar dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Pangsa ekspornya kalau kami melihat dari rencana ada yang ke China, ada yang ke Asia lainnya," pungkasnya.