Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Inflasi AS Melonjak Jadi 9,1 Persen, Rupiah Melemah Rp 15.000 per Dolar AS
14 Juli 2022 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melemahnya rupiah ke level Rp 15.000 per dolar AS ini terjadi lantaran inflasi AS mencatatkan lonjakan di level 9,1 persen pada Juni 2022. Lonjakan inflasi AS di bulan lalu itu, masih menjadi yang tertinggi sejak Desember 1981.
Pergerakan rupiah itu sebelumnya sudah diprediksi oleh para ekonom. Pun juga terkait level Rp 15.000 per dolar AS tidak akan bertahan lama, alias hanya bersifat sementara.
“Rp 15.000 per dolar hanya sementara pada pekan ini karena faktor sentimen. Nilai tukar rupiah dipengaruhi faktor fundamental dan sentimen. Sentimen ini tidak akan bertahan lama,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada kumparan, belum lama ini.
Adapun selain rilis inflasi, rupiah juga terkena imbas dari kemungkinannya bank sentral AS, The Fed yang aan menaikkan suku bunganya hingga 75 basis poin (bps) di akhir bulan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Josua, Bank Indonesia (BI) juga melakukan triple intervention, sehingga ada ekspektasi BI berpotensi menaikkan suku bunga pada bulan Juli sehingga diharapkan memberi sentimen positif. Cadangan devisa pada bulan Juni lalu memberi keyakinan sehingga investor asing membatasi capital outflow dan memberikan sentimen positif bagi rupiah.