Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Inflasi Januari 2025 Diprediksi Naik, Dipicu Harga Pangan & Kebijakan Pemerintah
3 Februari 2025 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksikan inflasi bulanan atau month to month (mtm) Januari 2025 sebesar 0,40 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 0,44 persen mtm.
“Kami memperkirakan inflasi akan meningkat karena adanya kenaikan kelompok harga bergejolak,” kata Josua kepada kumparan, Senin (3/2).
Josua mengatakan harga pangan mengalami lonjakan sejalan dengan pola musiman menjelang panen. Dia memprediksi, inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan naik 1,71 persen mtm, meskipun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 2,04 persen mtm.
Di sisi lain, indeks harga yang diatur pemerintah diperkirakan stabil karena tidak ada penyesuaian signifikan terhadap tarif energi atau barang dan jasa lainnya. Namun, inflasi inti diproyeksikan naik 0,18 persen mtm, didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah serta kenaikan harga emas.
Secara tahunan, Josua memprediksi inflasi umum meningkat dari 1,57 persen yoy pada Desember 2024 menjadi 1,94 persen yoy pada Januari 2025. Josua menilai inflasi ini masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5 persen-3,5 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, inflasi inti tahunan diperkirakan sedikit turun menjadi 2,24 persen yoy dari 2,26 persen yoy pada bulan sebelumnya.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, memproyeksikan inflasi Januari 2025 lebih rendah dibandingkan prediksi Bank Permata, yaitu sebesar 0,13 persen mtm dan 1,66 persen yoy.
“Inflasi Januari 2025 diprediksi sebesar 0,13 persen mtm dan 1,66 persen yoy,” kata Myrdal.
Menurutnya, tingkat inflasi yang masih terkendali didorong oleh kebijakan pemerintah dalam memberikan diskon tarif dasar listrik untuk pelanggan dengan daya maksimal 2.200 VA, serta penurunan harga tiket pesawat.
Namun, ia juga mencatat faktor pemicu inflasi, seperti kenaikan harga bahan makanan, termasuk telur, beras, daging ayam, cabai, dan bawang merah. Selain itu, harga rokok mengalami kenaikan seiring dengan kebijakan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok eceran, serta penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang memperkirakan inflasi Januari 2025 berada di angka 0,3 persen mtm. Dengan inflasi tahunan mencapai 1,83 persen yoy dan inflasi inti sebesar 2,3 persen YoY.
Menurutnya, meskipun ada faktor musiman yang mempengaruhi harga barang, secara keseluruhan inflasi tetap terkendali.
“Tren ini menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat, seiring dengan kebijakan moneter yang proaktif dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga,” tuturnya.