Inflasi Mulai Terkendali, Dubes AS: Pemulihan Ekonomi Sudah Terlihat!

11 Agustus 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (11/8).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (11/8). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim mengeklaim inflasi AS sudah mulai terkendali usai laporan terbaru Indeks Harga Konsumen (IHK) AS menunjukkan inflasi yang turun menjadi 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) di Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Sung Yong Kim menyebut, pemulihan ekonomi sudah terlihat di tengah tantangan global yang berat terutama akibat pandemi COVID-19 dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
"Inflasi tampaknya sudah terkendali di AS, ekonomi global menghadapi tantangan yang berat sekali disebabkan oleh pandemi dan juga perang yang tidak bertanggung jawab disebabkan oleh Putin di Ukraina," katanya kepada wartawan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (11/8).
Dia memastikan AS akan terus bekerja sama dengan negara-negara mitra di seluruh dunia untuk menangani masalah seperti ketahanan pangan, krisis energi, dan juga permasalahan rantai persediaan atau supply chain,
"Tapi saya yakin perekonomian AS akan baik sekali sebagaimana pertumbuhan ekonomi AS naik 5 persen tahun kemarin dan tingkat pengangguran rendah sekali," jelas Sung Yong Kim.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat yakin dengan optimistis dengan ekonomi di AS dan bagaimana kami bisa bekerja sama dengan mitra-mitra internasional, untuk menghadapi permasalahan di dunia global," tutur dia menambahkan.
Selain itu, Sung Yong Kim juga menyebutkan dalam bingkai perekonomian di Asia Pasifik, Indonesia merupakan mitra yang sangat baik bagi AS.
"Melalui inisiatif ini kita akan bisa bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk mengatasi masalah-masalah seperti supply chain, krisis energi dan juga masalah perpajakan," pungkasnya.
Sebelumnya, melansir dari Reuters, tingkat inflasi AS menunjukkan penurunan di Juli 2022 menjadi 8,5 persen akibat penurunan harga bensin. Adapun dua bulan sebelumnya, inflasi AS terus mencapai rekor tertinggi yakni pada Mei 8,6 persen dan Juni 9,1 persen.
ADVERTISEMENT
Penurunan inflasi tersebut, dipengaruhi oleh harga energi yang cenderung flat dalam sebulan terakhir. Tercatat, harga energi dalam sebulan telah turun 4,6 persen dan harga bensin turun 7,7 persen.
Meski melambat, AS masih tetap mengalami tekanan inflasi yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari inflasi inti (tidak termasuk harga makanan dan energi) yang masih naik 5,9 persen secara yoy, dan naik 0,3 persen secara bulanan.