Infografik: Sawit RI Masih Berjaya di Pasar Dunia

15 Maret 2018 18:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infogtafik Kelapa Sawit (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infogtafik Kelapa Sawit (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Produksi kelapa sawit pada tahun ini ditargetkan tetap meningkat dibandingkan tahun lalu. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mematok produksi crude palm oil (CPO) bisa tembus 40 juta ton, naik dibandingkan tahun lalu sekitar 38 juta ton.
ADVERTISEMENT
Meskipun produksi ditargetkan meningkat, permintaan CPO ke pasar global diprediksi akan menurun. Kondisi ini dipicu hambatan dagang yang dilakukan beberapa negara untuk produk CPO Indonesia.
Uni Eropa berencana melarang penggunaan biodiesel dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Kondisi ini tentu akan berdampak pada ekspor sawit Indonesia, karena kawasan tersebut merupakan importir terbesar ke dua setelah India.
Para pengusaha sawit dalam negeri kini tengah menjajaki pasar baru kelapa sawit untuk mengganti potensi ekspor. Ada dua kawasan yang dibidik, yakni Eropa Timur dan Timur Tengah.
Berdasarkan data Gapki, ekspor CPO pada Januari naik 2,74 ton atau hanya tumbuh 4% dibandingkan bulan sebelumnya 2,63 juta ton. Harga CPO turun menyentuh USD 652.5 per metrik ton dari USD 675 – USD 697,5 per metrik ton.
Infogtafik Kelapa Sawit (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infogtafik Kelapa Sawit (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT