Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengundang kelompok-kelompok pengusaha, untuk dimintai masukan soal langkah pengembangan perekonomian nasional. Salah satu kelompok pengusaha itu adalah Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, bersama sejumlah anggotanya menyampaikan harapan agar brand lokal Indonesia bisa berekspansi di luar negeri. Selain itu, tentunya harus berjaya di dalam negeri.
"Masukan mengenai pentingnya peran brand lokal Indonesia. Kami mempunyai proyek bagaimana brand lokal selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri juga bisa ekspansi ke luar negeri," kata Budi seusai pertemuan dengan Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).
Dia lantas mencontohkan rencana menggelar parade brand lokal tepat pada perayaan hari kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2019. Tak hanya itu, dalam parade itu juga ditambah dengan pemberian diskon bagi konsumen yang mengenakan baju batik.
"Tahun ini ada parade merek lokal. Di Agustus kita buat agar menjadi momentum. Kita lakukan 17 Agustus kita bikin, (yang pakai) baju batik (dapat) tambahan diskon satu hari saja. Kami ingin bangsa Indonesia melestarikan budaya pakaian nasional," jelasnya.
"Sudah dicatat tadi bagaimana brand lokal bisa maju di dalam negeri dan luar negeri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pengusaha yang juga owner J.CO Donuts, Johnny Andrean, menambahkan contoh lain dalam pengembangan brand lokal. Seperti dengan mengembangkan usahanya tersebut ke berbagai negara tanpa harus dibebankan dengan regulasi-regulasi yang menghambat.
"Contoh J.CO kita buka di Riyadh, kita juga buka di Filipina, Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Kami menghadapi kendala terutama untuk ekspor biji kopi. Kami menggunakan biji kopi dari Sumatera dan Sulawesi," jelasnya.
"Pada saat ekspor kita tidak boleh ekspor kopinya, karena harus melalui pihak ketiga. Selain itu juga membuka J.CO di luar negeri itu semua desain dari kita termasuk furnitur, kita kirim dari Indonesia tapi tidak bisa ke toko kita sendiri," lanjutnya.
Oleh karenanya dengan adanya keputusan Jokowi, nanti diharapkan mampu meringankan pengembangan usaha dari produk asli Indonesia yang ada di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Kita sampaikan ke Presiden agar dibantu terobosannya agar perusahaan seharusnya tidak melalui kuota. Aneh J.CO tidak bisa mengirim kopinya. Saya kira sangat penting," jelasnya.
"Kita minta brand lokal mendapat tempat di pusat perbelanjaan, mendapatkan porsi seimbang dengan brand impor. Semua masukan sudah dicatat saya kira akan ada terobosan dari beliau," pungkasnya.