Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Ini 6 Perempuan yang Ditunjuk Erick Thohir Jadi Dirut dan Menteri BUMN Sehari
29 September 2021 16:58 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Sharon, salah satu finalis #GirlsTakeover Yayasan Plan Indonesia untuk menjadi Menteri BUMN selama sehari pada Kamis (30/9) esok. Selain Sharon, lima finalis lainnya juga ditugaskan Erick menjadi direktur utama di lima perusahaan pelat merah. Mereka berenam akan mengemban tugas tersebut selama sehari penuh.
ADVERTISEMENT
Lalu siapa saja keenam finalis beruntung tersebut? Berikut profil enam perempuan muda yang terpilih. Simak ya!
1. Sharon (24 tahun) berasal dari Bekasi, Jawa Barat, merupakan mahasiswi universitas negeri di bidang psikologi dan best graduate officer development program salah satu BUMN.
Selama pandemi COVID-19 saat ini, Sharon berkesempatan untuk memimpin tim COVID Rangers dalam mendorong kesadaran seluruh anggota tim demi mencegah penularan COVID-19.
Dalam ajang GirlsTakeover kali ini, Sharon terpilih menggantikan Erick sebagai Menteri BUMN.
“Sharon nanti kamu gantiin saya. Hari Kamis itu rapat pimpinan. Nanti kamu pimpin rapat,” ujar Erick dalam Acara Girls Take Over yang disiarkan secara langsung lewat akun Instagram @kementerianbumn, Rabu (29/9).
Erick menugaskan Sharon agar dalam rapat tersebut ia membahas mengenai program kesetaraan gender. Selain itu ada tiga hal juga yang harus diulas dalam rapat tersebut yaitu tentang edukasi, lingkungan hidup dan UMKM. “Nanti saya kasih bocorannya ya,” ujar Erick.
ADVERTISEMENT
2. Putri (21 tahun) dari Bandung, Jawa Barat, merupakan lulusan salah satu universitas pertanian terkemuka, sudah aktif memperjuangkan hak-hak anak perempuan di desanya. Ia sedih melihat anak perempuan yang dikawinkan dan putus sekolah.
Tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk berjuang untuk menikmati haknya, Putri menjadi konselor sebaya dari kampung ke kampung.
Di ajang Girls Take Over ini, Putri ditugaskan Erick untuk menjadi pimpinan Telkomsel selama satu hari. “Telkomsel sedang integrasi sangat besar. Nanti kami Mereview persiapan Telkomsel menghadapi second wave,” ujar Erick.
Second wave yang dimaksud Erick yaitu digitalisasi dengan munculnya beragam platform digital seperti fintech.
3. Arum (23 tahun) dari Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Ia adalah mahasiswi hukum. Dia pernah memenangkan kategori Hakim Terbaik pada kompetisi peradilan semu bergengsi. Arum juga aktif berorganisasi serta menjadi asisten peneliti, tutor serta bekerja di salah satu bank BUMN.
ADVERTISEMENT
Arum ditunjuk Erick sebagai Direktur Utama Kimia Farma. Ada dua tugas besar yang dititipkan Erick pada Arum. “Saya tugaskan kamu di Kimia Farma. Cek mapping bahan baku impor itu apa saja yang diimpor,” ujar Erick.
Kedua, Arum juga ditugaskan untuk mengawasi integrasi Kimia Farma dengan IHC. “Coba dilihat sendiri apa kekurangan dan kelebihannya. Jadi nanti bantu saya di Kimia Farma sebagai dirut,” ujarnya.
4. Virdha (23 tahun) dari Magelang, Jawa Tengah, merupakan pegawai di bagian SDM dan general affair. Saat ini, Virdha aktif di Pusat Studi Gender dan berpartisipasi di dalam program pemberdayaan perempuan yang bekerja dengan berinovasi menggunakan bahan lokal dan melakukan pelatihan ekonomi untuk perempuan di suatu perkampungan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sama seperti finalis lain, Virdha juga mengemban tugas penting. Ia ditunjuk menjadi Dirut Angkasa Pura I. Tugasnya yaitu mengecek ketersediaan fasilitas bandara bagi penyandang disabilitas. “Fasilitas yang ada di airport untuk direview untuk disabilitas. Saya tugaskan take over Angkasa Pura grup untuk bagaimana kesiapan fasilitas bagi disabilitas. Hasilnya tolong dilaporkan ke saya,” ujar Erick.
ADVERTISEMENT
5. Adinda (20 tahun) dari Jepara, Jawa Tengah. Adinda saat ini sedang mengenyam pendidikan S1 di bidang informatika. Ia pun aktif dalam kegiatan di dalam kampus, mulai dari menjadi anggota Developer Student Club, asisten praktikum, hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Adinda juga mendapatkan tugas untuk menjadi orang nomor satu di Bank Mandiri. Erick mengatakan salah satu bank BUMN tersebut tengah melakukan digitalisasi. Untuk itu tugas Adinda adalah mereview proses digitalisasi di Bank Mandiri.
“Saya minta untuk ke Bank Mandiri. Sebagai Dirut, tolong laporkan ke saya bagaimana transisi digital di sana,” ujarnya.
6. Sisilia (22 tahun) dari Kupang, NTT, sempat menjadi seorang edukator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di Kota Kupang. Sisilia ingin mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan isu kesetaraan gender dan tidak menghakimi perempuan atas pilihan yang ia ambil terhadap kepemilikan tubuhnya.
Di ajang ini, Sisilia ditunjuk sebagai Dirut BRI. Erick menceritakan bahwa BRI baru saja melakukan right issue dengan nilai terbesar di Asia Tenggara yaitu mencapai Rp 95,9 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai Holding Ultra Mikro antara BRI, PNM dan Pegadaian.
ADVERTISEMENT
Sisilia pun ditugaskan untuk mereview sistem integrasi ketiga entitas tersebut. “Coba dilihat sistem integrasi PNM, BRI dan Pegadaian. Tolong review lagi ada enggak masukan lain. Supaya bisa lebih baik. Selamat ya Sisilia,” ujar Erick.
Acara Girls Take Over ini merupakan kerja sama Kementerian BUMN dengan Yayasan Plan Indonesia. Keenam perempuan muda ini lolos seleksi setelah mengalahkan 7.000-an pendaftar dalam serangkaian tes yang dilakukan pada akhir Agustus hingga pertengahan September 2021. Usia mereka 19 sampai 24 tahun.
#GirlsTakeover merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahunnya dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girls) yang jatuh pada 11 Oktober. Tahun ini, temanya adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja.
ADVERTISEMENT