Ini Alasan Adaro Ganti Nama Perusahaan hingga Rombak Direksi dan Komisaris

Presiden direktur Adaro energy Garibaldi Thohir Foto: Fitra Andrianto/kumparan

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengangkat pengurus baru di jajaran komisaris dan direksi. Pengukuhan pimpinan baru perusahaan energi milik Garibaldi 'Boy' Thohir, ini dilakukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (9/2).

Tak cuma mengganti jajaran petinggi, perusahaan tambang tersebut juga berganti nama.

Berdasarkan penjelasan Adaro di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan memiliki Komisaris Independen baru yaitu Budi Bowoleksono, mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat periode 2014. Budi menggantikan posisi Raden Pardede yang mundur.

Sedangkan di jajaran direksi, pemegang saham mengangkat Michael William P. Soeryadjaya sebagai Direktur Adaro. Michael merupakan putra Edwin Soeryadjaya, pendiri perusahaan Grup Saratoga. Di Adaro, Edwin juga memiliki posisi penting sebagai Komisaris Utama.

"Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan semakin memperkuat kepemimpinan di Perseroan. Rekam jejak Bapak Budi Bowoleksono dan Bapak Michael William P. Soeryadjaya akan semakin memperkaya dan menambah nilai bagi tim kami," kata Boy Thohir dalam keterangannya di Keterbukaan Informasi BEI.

Nama Perusahaan Jadi PT Adaro Energy Indonesia

Dalam RUPSLB juga disepakati perubahan nama perusahaan, dari semula PT Adaro Energy Tbk menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk.

Menurut kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ini, perubahan nama perseroan menandakan status Adaro sebagai perusahaan nasional. Ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen perusahaan meningkatkan kontribusinya kepada Indonesia.

"Penggantian nama Perseroan menegaskan kembali identitas kami sebagai perusahaan Indonesia. Kami berharap dapat terus berkontribusi untuk bangsa dan negara ini," ucap Boy.