Ini Alasan BNI Bikin Bank Digital dan Garap UMKM

25 Februari 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisnis bank digital mulai marak di Tanah Air. Tak mau ketinggalan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga bersiap untuk merilis bank digital. Seperti diketahui, BNI sedang dalam proses mengakuisisi Bank Mayora. Rencananya, hasil akuisisi Bank Mayora inilah yang akan diubah menjadi bank digital milik BNI.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan nantinya bank digital tersebut akan fokus untuk melayani segmen UMKM. Ini merupakan strategi BNI agar berbeda dengan bank digital kebanyakan yang lebih banyak menyasar segmen konsumer.
“Kita rencana bangun digital bank. Agar berbeda dengan bank lain yang sasar consumer, kita fokus ke UMKM. Kita memang pingin segmen ke area kecil, mau kita gedein. UMKM ini sesuai arahan pemerintah,” kata Royke dalam perbincangan dengan kumparan di program The CEO, Jumat (18/2).
Menurutnya, potensi segmen UMKM sangat luas. Tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Termasuk menyasar 8 juta diaspora Indonesia di mancanegara. Untuk itulah nantinya bank digital yang menyasar segmen UMKM ini juga akan dihubungkan dengan portal online bernama XPORA milik BNI.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Pemilik Al Jaber Gallery Abdulla Jaber Belshalat saat melihat produk UMKM Indonesia binaan BNI Xpora di Al Jabber Gallery, Dubai Mall, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (5/11/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Platform ini ditujukan untuk menjembatani berbagai kebutuhan layanan perbankan diaspora di luar negeri yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis mereka. “Kita ada program XPORA kan, mau bawa UMKM go global. Ada platform untuk kredit UMKM, kurasinya, ekspornya,” ujar Royke.
ADVERTISEMENT
BNI mencatat, jumlah komunitas diaspora di luar negeri saat ini mencapai lebih dari 8 juta jiwa. Menurut Royke ini merupakan ceruk bisnis luar biasa dalam ekosistem bisnis internasional BNI. Seperti layanan perbankan pada pelaku mikro, kecil, dan menengah (UMKM), multinational company global maupun regional, korporasi dan anak perusahaan Indonesia di luar negeri, hingga financial institution atau investor.
“Diaspora ini kan ada 8 juta. Terdiri dari pekerja imigran 4 juta dan 4 juta lainnya sudah jadi warga asing. Nah ini yang akan bantu beli barang-barang ini di pasaran di sana. Kalau mereka butuh modal kerja, mereka bisa bantu. Jadi kita link-kan diaspora dan UMKM,” ujarnya.
Di sisi lain, Royke mengatakan, UMKM di Indonesia juga masih mendapat banyak tantangan. Salah satunya kesulitan mendapatkan pendanaan murah. Inilah salah satu alasan akhirnya BNI merambah bisnis bank digital. Menurutnya bank digital memiliki operating cost yang rendah serta cost of fund murah. Dengan demikian, BNI memiliki ruang yang cukup luas untuk menyalurkan pembiayaan murah bagi UMKM.
ADVERTISEMENT
“Mereka dapat akses dana yang relatif murah dan cost of fund murah dengan platform digital. Jadi bisa bantu UMKM go global,” ujarnya.