Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ini Alasan Erick Thohir Mengapa Pertalite dan Solar Tidak Ikut Turun
3 Januari 2023 11:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan BBM Solar dan Pertalite belum mengalami perubahan harga hingga saat ini. Berbeda dengan Jenis BBM Umum (JBU) milik PT Pertamina (Persero) lain, seperti Pertamax dan Dexlite.
ADVERTISEMENT
Per hari ini, pemerintah dan Pertamina resmi menurunkan harga Pertamax dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 per liter mulai pukul 14.00 WIB. Sama halnya dengan produk lain seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Erick menjelaskan, saat ini pemerintah masih mensubsidi Pertalite dan Solar walaupun harga keekonomiannya masih tinggi. Pertalite yang dibanderol Rp 10.000 per liter, masih disubsidi pemerintah Rp 1.100 per liter.
"Luar biasa pemerintah membantu masyarakat, karena pemerintah peduli terhadap ekonomi masyarakat. Kemarin data-data sudah keluar, bahwa Indonesia salah satu negara yang bisa menekan inflasi," katanya saat konferensi pers, Selasa (3/1).
Selain itu, harga Solar subsidi juga masih ditahan di Rp 6.800 per liter. Padahal, harga solar di SPBU kompetitor sudah mencapai dua kali lipatnya, sehingga pemerintah menambal harga BBM ini sekitar Rp 6.500 per liter.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, subsidi BBM ini merupakan bentuk gotong-royong pemerintah membantu ekonomi masyarakat. Upaya ini masih dilakukan walaupun di tengah ancaman resesi global di tahun 2023.
"Ini akan kita dorong supaya di 2023 ketika banyak negara resesi, karena gotong-royong kita semua, mudah-mudahan tekanan tidak terjadi di Indonesia. Kita akan selalu menghadapi dan atasi segala isu-isu terjadi di dinamika dunia," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyebutkan unsur subsidi pemerintah di dalam harga Pertalite dan Solar masih sangat besar, sehingga masyarakat patut bersyukur meski terjadi gejolak krisis energi global.
"Subsidi dari pemerintah masih sangat besar sehingga kita semua harus bersyukur di saat seluruh dunia sekarang mengalami peningkatan harga segala macam, di Indonesia kita masih bisa mempertahankan ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pemerintah dan Pertamina bersepakat untuk menurunkan harga Pertamax per hari ini menjadi Rp 12.800, di mana penyesuaian harga BBM nonsubsidi tersebut terakhir dilakukan di Oktober 2022 sebesar Rp 13.900 per liter.
"Pertamax kita turunkan ini sangat bersaing kalau dibandingkan kompetitor lain, karena market share Pertamax ini 97,4 persen di antara BBM RON 92 lain sehingga ini akan memberikan dampak kepada para pengguna untuk meningkat produktivitas," tambah Nicke.