Ini Alasan Pertamina Naikkan Pertamax Rp 14 Ribu per 1 Oktober 2023

1 Oktober 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. Foto:  ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan alasan menaikkan harga BBM nonsubsidi atau Jenis BBM Umum (JBU), termasuk Pertamax, per 1 Oktober 2023. Selain produk bensin, produk diesel milik Pertamina juga kompak naik.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan penyesuaian berkala dan penetapan harga BBM nonsubsidi mengacu pada regulasi Pemerintah yakni Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.
Irto menuturkan, BBM jenis gasoil Dexlite (CN 51) mengalami penyesuaian naik harga menjadi Rp 17.200 dan Pertamina Dex (CN 53) disesuaikan menjadi Rp 17.900.
"Untuk harga BBM jenis gasoline mengalami penyesuaian naik harga, Rp 16.600 untuk Pertamax Turbo (RON 98), Rp 16.000 untuk Pertamax Green E5 (RON 95) dan Rp 14.000 untuk Pertamax (RON 92)," ujarnya kepada kumparan, Minggu (1/10).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting di Kantor BPH Migas, Senin (19/12). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Irto menuturkan, penyesuaian harga BBM Pertamina mengacu pada rata-rata MOPS (Means of Platts Singapore) pada periode 25 Agustus 2023 hingga 24 September 2023. MOPS
ADVERTISEMENT
Selain itu, harga BBM baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
"Harga produk Pertamina masih termasuk kompetitif dibandingkan perusahaan lain untuk produk dengan kualitas setara dan harga tersebut telah memenuhi ketentuan batas atas pada periode Oktober 2023 yang ditetapkan untuk setiap jenis BBM," jelas Irto.
Sementara itu, Irto memastikan tidak ada kenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Biosolar.
"Untuk BBM Penugasan (JBKP) Pertalite harga tetap Rp 10.000 per liter dan BBM Subsidi (JBT) Solar tetap Rp 6.800 per liter sesuai yang ditetapkan Pemerintah," lanjutnya.

Harga Minyak Dunia Cenderung Naik Sebulan Terakhir

Jika dilihat lebih rinci secara bulanan harga minyak dunia juga cenderung naik. Mengutip data tradingeconomics, Minggu (1/10), harga minyak WTI (West Texas Intermediate) turun 1,06 persen pada perdagangan, Jumat (29/9). Namun secara bulanan naik tajam hingga 11,85 persen menjadi USD 90,74 per barel.
Harga minyak WTI (West Texas Intermediate)secara bulanan naik tajam hingga 11,85 persen menjadi USD 90,74 per barel. dok. tradingeconomics.
Begitu juga dengan harga minyak Brent yang juga turun 0,87 persen per perdagangan akhir pekan lalu. Tapi naik hingga 8,9 persen selama September 2023 ke level USD 92,29 persen. 


ADVERTISEMENT
Kenaikan tersebut didorong oleh pasokan global, meski ada kekhawatiran terhadap permintaan.
“Minyak menguat karena pemain utama OPEC+ Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun, meningkatkan kekhawatiran akan defisit pasar yang lebih luas di kuartal IV 2023,” tulis tradingeconomics.
Pembatasan ekspor bahan bakar yang dilakukan Rusia semakin mendukung harga yang lebih tinggi, seiring dengan menurunnya persediaan minyak mentah AS.