Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Aplikasi pembayaran digital LinkAja akan segera bisa digunakan untuk naik commuter line atau KRL. Hari ini, layanan tersebut dilakukan uji coba di 200 gate stasiun KRL Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
CEO LinkAja, Danu Wicaksana mengatakan, penggunaan LinkAja untuk naik KRL baru bisa dioperasikan setelah adanya kepastian dari Bank Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Tergantung sih, kita enggak bisa memastikan. Tentunya kita ingin sesegera mungkin kita harus menghormati proses yang berlaku,” ujar Danu ketika ditemui usai uji coba di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).
Lantas, bagaimana cara pakai LinkAja untuk naik KRL?
Danu menerangkan, langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mengunduh aplikasi LinkAja di smartphone.
Tarif yang dipatok pakai LinkAja sama halnya saat tapping menggunakan kartu pembayaran lainnya. Adapun saldo awal yaitu sekitar Rp 13.000.
“Karena kita tidak tahu ketika orang masuk itu keluarnya di mana. Jadi kita me-reserve range yang paling jauh yaitu biaya Rp 13.000. Ketika teman-teman keluar misalnya dari Stasiun Juanda ke Kota fee Rp 6.000, nanti Rp 13.000 itu kita kembalikan Rp 7.000. Ketika keluar di kota hanya Rp 7.000 saja,” papar dia.
Setelah itu, kata Danu, penumpang bisa memindai QR LinkAja dengan menggoyang-goyangkan smartphone. Namun ingat, lakukan itu ketika mendekati tempat pemindaian, karena aplikasi bisa mati secara otomatis setiap 15 detik. Setelah itu, penumpang pun bisa langsung naik KRL.
ADVERTISEMENT
“Karena memang kita desain ketika tiket itu di-shake cuma 15-30 detik. Setelahnya enggak berlaku kedaluwarsa karena kita takut bisa di-print screen lalu di-hold,” kata dia.
Penggunaan LinkAja untuk naik KRL bakal terus bertambah yaitu 200 gate lagi sampai akhir Oktober 2019.