Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ini Dia Pesan Bos-bos Unicorn Indonesia untuk Para Startup Pemula
2 September 2022 5:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun bos unicorn tersebut adalah CEO Kopi kenangan Edward Tritanata, COO dan Co-founder Xendit Tessa Wijaya, CEO Blibli Kusumo Martanto, CEO J&T Express Robin Lo, dan CEO Tiket.com George Hendrata yang berkumpul di forum NXC International Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9).
Di forum tersebut, mereka bertukar pikiran dalam satu panggung terkait ‘Enuciating New Indonesian Homeground Unicorns’ yang dimoderatori oleh Ketua Yayasan Nexticorn Indonesia Rudiantara.
Dalam acara tersebut, CEO Tiket.com George Hendrata berpesaan, bagi para start up yang berorientasi B2C (business to customer) harus fokus ke konsumen.
“Focus on people, misal di sektor konsumer, kalian harus tau konsumer itu dengan detail, begitu juga dengan kebiasaan orangnya dengan kebutuhan konsumer itu sendiri,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sehingga ketika sudah mengetahui betul sektor yang kita geluti, maka kita akan mengetahui sistem dan infrastruktur untuk membangun bisnis. “Sekali kita tahu, maka up and down secara sistem kita sudah tahu dan bisa mengatasinya,” tambah George.
Status Unicorn Bukan Jadi Tujuan Utama
Sementara itu CEO Blibli Kusumo Martanto menyadari untuk memulai bisnis itu tidak mudah. Pun untuk mengembangkan bisnis itu sendiri juga tidak gampang.
Untuk itu ia berharap status unicorn bukan lah menjadi satu-satunya tujuan dalam berbisnis. “Tapi jadilah status Unicorn ini menjadi salah satu milestone yang harus kamu capai dan sebagai langka awal untuk lebih berkembang lagi, dengan kerja keras,” jelas Kusumo.
“All the best buat para startup di luar sana, lot of oppurtunity is out there!,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
Fokus Produk dan Keyakinan Bisa Tumbuh
Sementara itu dari COO dan Co-founder Xendit Tessa Wijaya menyebut, sebagai startup yang berfokus B2B (business to business) maka sangat diperlukan untuk fokus ke produk.
“Kita perlu mengetahui produk yang menjawab keinginan para pelanggan. Karena terkadang, kita berpikir kita memiliki produk yang bagus tapi ternyata customers tidak menginginkannya,” tutur Tessa.
CEO Kopi kenangan Edward Tritanata juga menjelaskan, peluang para startup untuk tumbuh di Indonesia sangat terbuka lebar. Tak hanya bagi startup, hal in juga berlaku bagi para UMKM di tanah air.
“Kalian harus fokus ke pelanggan dan harus percaya baik itu startup bahkan UMKM untuk bisa melangkah ke next level untuk bisa menjadi perusahaan multinasional,” tutup Edward.
ADVERTISEMENT