Ini Empat Instruksi Khusus Jokowi ke Bank Syariah Indonesia

1 Februari 2021 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat pimpin ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat pimpin ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan penggabungan tiga bank syariah BUMN, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi entitas baru bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau disingkat BSI.
ADVERTISEMENT
Dalam peresmian tersebut, Jokowi memberikan pesan dan instruksi khusus kepada BSI. Pertama, Jokowi menginstruksikan agar BSI menjadi bank syariah yang bersikap universal dan terbuka bagi seluruh nasabah, tidak hanya nasabah muslim tapi juga nasabah lintas agama.
"Saya berpesan yang pertama BSI harus benar-benar menjadi bank syariah yang universal, artinya harus terbuka. Harus inklusif, harus menyambut baik siapa pun yang menjadi nasabah," ujar Jokowi dalam Peresmian Bank Syariah Indonesia di Istana Negara Jakarta, Senin (1/2).
Tujuannya, yaitu agar ke depan Bank Syariah Indonesia bisa menjangkau lebih banyak nasabah dan memperdalam pangsa pasar.
"Jadi jangan berpikir Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat muslim saja. Yang non muslim pun harus diterima dan disambut baik menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Semua yang mau bertransaksi atau berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pesan kedua, Jokowi meminta BSI memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam operasionalnya. Menurut Jokowi, digitalisasi ini hukumnya wajib bagi perbankan. Dengan digitalisasi, BSI bisa menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjamah layanan perbankan.
Pekerja menutup logo bertuliskan Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Rabu (27/1). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
Instruksi ketiga, BSI harus mampu menggaet minat generasi muda untuk menjadi nasabah bank syariah. "Karena jumlah generasi muda milenial saat ini mencapai 25,87 persen dari total 270 juta penduduk. Ini sebuah jumlah yang cukup besar," ujarnya.
Keempat BSI, harus mampu menciptakan produk dan layanan keuangan syariah yang kompetitif. Tidak hanya itu, produk dan layanan keuangan BSI harus mampu memenuhi kebutuhan semua segmen konsumen mulai dari UMKM, korporasi hingga ritel.
Lebih dari itu, Jokowi juga berpesan agar BSI mampu memfasilitasi nasabah agar cepat naik kelas sehingga bisa menjadi tulang punggung bagi ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
"Sebagai barometer perbankan syariah di Indonesia serta Insyaallah nantinya regional dan dunia, saya mengharapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang. Harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada," ujarnya.