news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Kata Pendiri East Ventures Soal Investor Asing Kuasai Startup

14 Oktober 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Co Founder East Ventures, Willson Cuaca, buka suara soal adanya anggapan jika pendanaan untuk startup yang berasal dari investor, bisa berpengaruh bagi nasionalisme perusahaan rintisan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pemikiran tersebut keliru dan tidak relevan. Apalagi mengaitkannya dengan jiwa nasionalisme para pemilik startup.
"Nasionalisme adalah berbicara tentang apa yang sudah kita lakukan ke negeri kita. Bercermin pada diri kita sendiri, bagaimana, sih, cara kita menggunakan inovasi dan kapabilitas yang ada? Apa yang bisa kita berikan ke Indonesia? Nasionalisme itulah yang kita lakukan," tegasnya dalam acara Virtual Open Book East Ventures, Kamis (14/10).
Dia melanjutkan, investor asing yang masuk ke startup Indonesia tak hanya datang dengan uang saja, tetapi juga ilmu dan koneksi. Willson merasa hal tersebut merupakan hal yang penting untuk disorot.
Manajemen East Ventures antara lain Managing Partners Willson Cuaca dan Batara Eto. Foto: Instagram/@eastventures
"Uang investor yang masuk dari luar juga bukan sekadar uang saja. Tapi ada koneksi dan edukasi. Kita jadi punya knowledge, kita jadi know how. Bahkan belajar dari mereka cara manajemen," timpalnya.
ADVERTISEMENT
Dengan belajar dari banyak pihak, perusahaan Indonesia dapat mengembangkan diri dengan lebih baik dan bijak. Sehingga pada akhirnya akan bertumbuh kuat dalam menghadapi intervensi dan keadaan-keadaan darurat, seperti saat pandemi COVID-19 atau persaingan di masa bonus demografi.
"Ini sekarang tentang global economy, orang-orang akan memandang supply chain yang paling murah, itu yang diambil," lanjut Willson, ketika ditanya soal persaingan di masa yang akan datang.
"Ya, enggak apa, lebih banyak yang masuk lebih baik. Karena banyak yang bilang ‘uang asing, uang asing’. Tapi sebenarnya, ya, ‘kan founder-nya masih orang Indonesia," tutupnya.