Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ini Kecanggihan Kapal Perang Buatan RI yang Dipuji Presiden Duterte
8 November 2018 12:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
PT PAL Indonesia (Persero) telah mengirimkan 2 unit kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) kepada militer Filipina. Pengiriman pertama dilakukan pada Mei 2015 dan pengiriman kedua pada Mei 2017. Total kontrak pembelian mencapai USD 90 juta.
ADVERTISEMENT
Kapal markas dan angkut personil ini telah dioperasikan militer Filipina untuk mendukung operasi melawan pemberontak yang terafiliasi dengan ISIS di Marawi.
Dengan fungsinya, kapal ini sangat membantu militer Filipina memberantas aksi pemberontakan di Marawi, bahkan mampu menurunkan angka kematian dan serangan terhadap personil. Karena peran dan manfaatnya, Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte memuji kapal perang buatan Indonesia tersebut. Filipina juga mengungkapkan komitmennya untuk membeli kembali kapal jenis SSV dari PAL.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PAL Budiman Saleh saat berkunjung ke kantor redaksi kumparan, di Jakarta Selatan, Selasa (6/11).
"Ada beberapa penetrasi yang kita lakukan di luar negeri, misalnya Filipina itu sudah memakai 2 kapal. Dan Presiden Duterte bicara, dia sangat happy dengan produk kita dan proud ya dan juga dan dia bilang 'we trust product from Indonesia'," kata Budiman.
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja spesifikasi kapal perang SSV buatan PAL?
Kapal ini terlihat sangat besar dan perkasa karena memiliki panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter. Saat berlayar, SSV mampu bertahan selama 30 hari dengan kecepatan maksimum 16 knots.
SSV saat beroperasi bisa difungsikan untuk kebutuhan militer dan nonmiliter. Untuk fungsi mendukung pertempuran, kapal SSV mampu membawa 500 personil dan 121 kru kapal.
Tak hanya itu, kapal ini bisa difungsikan sebagai helipad bergerak karena bisa membawa helikopter. Di dalam kapal, SSV juga mampu membawa kapal cepat, hingga tank dan kendaraan perang lainnya.
SSV merupakan kapal hasil pengembangan insinyur PAL. Kapal ini mengandung komponen lokal hampir 30 persen, sisanya dipasok dari luar negeri karena komponen tak tersedia di pasar lokal.
ADVERTISEMENT
PAL Berguru dari Korea Selatan, Namun Bersaing di Filipina
Dalam tender pengadaan kapal perang SSV oleh pemerintah Filipina, Indonesia kala itu bersaing dengan produsen dari 8 negara, termasuk Korea Selatan (Korsel).
PAL berhasil mengalahkan sang guru yakni Korsel. Korsel sendiri yang mengajari PAL membuat kapal perang sejenis SSV melalui proses transfer teknologi.
Kapal perang SSV merupakan hasil modifikasi dan pengembangan dari ‎kapal varia Landing Platform Dock (LPD) yang sudah diproduksi dan diserahkan ke TNI AL pada 2011 silam. Kapal LPD tersebut kini sudah beroperasi bernama KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin. Kapal LPD yang diproduksi tersebut adalah kerja sama antara PAL dan Korsel.