Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, meninjau sapi-sapi indukan impor di Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS) Juang Jaya, Lampung. Foto: Dok. Kementan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1544434359/ujs9b8tjkqei4ypt1ua5.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat memulai kerja sama perdagangan pada 5 Juli 2020, melalui perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
ADVERTISEMENT
Kemitraan ini diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam bidang ekonomi. Australia merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia.
Lalu apa keuntungan bagi peternak sapi lokal dari kerjasama IA CEPA?
Country Manager MLA Indonesia, Valeska, menjelaskan salah satu keuntungan bagi peternak lokal adalah kepastian hukum dalam perdagangan daging sapi maupun sapi hidup.
Sebab sebelum adanya IA-CEPA, tidak ada kepastian hukum, sehingga menyulitkan peternak lokal merancang rencana bisnis jangka panjang.
"Sebelum IA-CEPA yang mungkin kadang mempersulit peternak adalah ketidakpastian, baik dari dua negara. Kadang ketidakpastian ini sangat mempersulit peternak membuat rencana jangka panjang," ujarnya saat diskusi virtual mengenai IA-CEPA, Senin (6/7).
Ia mencontohkan, salah satu kasus yang terjadi sebelum adanya perjanjian IA-CEPA, adalah para peternak sapi dari kedua negara tidak memiliki kejelasan kuota. Belum lagi tarif perdagangan yang kurang kompetitif.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya IA-CEPA ini sebagian ketidakpastian sudah dihapus. Seperti adanya guaranty kuota untuk sejumlah sapi hidup sebanyak 575 ribu ekor memberikan peluang peternak di Australia. Termasuk peternakan bagian utara Australia kepastian melaksanakan perencanaan jangka panjang tersebut," paparnya.
Selain itu, dalam perjanjian tersebut para peternak sapi juga akan mendapatkan kesempatan ilmu dan skill melalui pertukaran mahasiswa.
"IA-CEPA ini ada semacam keringanan tarif dan juga membuka peluang berkolaborasi lebih komprehensif edukasi dan ekonomi dan skill sharing," ujarnya.