Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Komponen yang Bikin Harga BBM di Malaysia Lebih Murah Ketimbang RI
6 September 2022 21:03 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi menaikkan harga BBM . Jenis BBM yang dinaikkan harganya yakni Pertalite (RON 90) dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Pertamax (RON 92) yang semula Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter, dan Solar (CN51) dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
ADVERTISEMENT
Kendati sudah dinaikkan, ternyata harga BBM di Tanah Air masih tergolong murah di kawasan Asia Tenggara dan lebih mahal dari Malaysia . Mengutip hargapetrol.my, Selasa (6/9), BBM RON 95 di Malaysia dijual dengan harga RM 2,05 atau setara Rp 6.797 per liter.
Kemudian BBM RON 97 dijual RM 4,30 atau Rp 14.258 per liter. Sedangkan untuk BBM jenis diesel dijual dengan harga RM 2,15 atau setara Rp 7.129 per liter.
Sama seperti Indonesia, Malaysia juga menggelontorkan subsidi yang besar untuk BBM. Lantas kenapa harga BBM Indonesia yang dijual Pertamina masih lebih mahal?
Menurut Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting, jika dibandingkan secara keseluruhan besarnya subsidi yang digelontorkan Malaysia sebenarnya tidak bisa menyamai subsidi yang sudah diberikan pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Subsidi mereka (Malaysia) sebenarnya besar, tapi kalau dibandingkan seluruh subsidi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia, itu jauh lebih besar," ungkap Irto dalam keterangan, Selasa (6/9).
Kata Irto, Harga Jual Eceran (HJE) di Malaysia lebih murah. Selain itu produk yang dijual juga adalah BBM yang lebih ramah lingkungan dengan RON yang lebih tinggi.
Sebagai pembanding, untuk bensin (gasoline), BBM dengan RON 95 dan RON 97 yang disubsidi Malaysia, sementara di Pertamina, hanya Pertalite dengan RON 90. Sementara Pertamax dengan RON 92 tidak disubsidi, meski selisih harga jual dengan harga keekonomian diganti pemerintah berupa kompensasi. Sedangkan RON 98 seperti Pertamax Turbo tak masuk barang subsidi.
Penetapan harga eceran produk minyak bumi, baik bensin maupun solar di Malaysia yang telah berlaku sejak 1983 ditetapkan berdasarkan biaya operasional, margin untuk distributor produk minyak bumi, komisi untuk pemilik SPBU , pajak penjualan dan subsidi. Dengan komponen pemberian subsidi dan pengecualian pajak penjualan membuat harga BBM di Malaysia menjadi yang termurah dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Jumlah Kendaraan di Malaysia Lebih Sedikit
Fakta lain, kata Irto, yang membuat tidak bisa membandingkan harga BBM di Malaysia dengan di Indonesia secara apple to apple. Pertama, Malaysia adalah negara pengekspor (Net Eksportir) minyak sementara Indonesia pengimpor (Net Importir). Kedua, jumlah penduduk Malaysia 32 juta jiwa. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa.
Dari sisi populasi kendaraan, di Malaysia ada 33 juta kendaraan, sedangkan di Indonesia jumlah kendaraannya lebih dari empat kali lipatnya, yaitu sebanyak 145 juta kendaraan. Terakhir adalah terkait luas dan kompleksitas pendistribusian di Malaysia yang jauh lebih sederhana dibanding Indonesia. Seperti diketahui Malaysia hanya daratan sementara Indonesia negara kepulauan sehingga ragam moda transportasi yang digunakan untuk distribusi otomatis menambah komponen biaya.
ADVERTISEMENT
Senada, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, harga BBM yang ditetapkan Pemerintah Malaysia tidak bisa dibandingkan begitu saja dengan harga BBM yang berlaku di Indonesia. Selain ada perbedaan komponen pembentuk harga di kedua negara, harga BBM di Malaysia bisa terus ditahan meskipun ada peningkatan harga minyak. Ini merupakan hasil dari penerapan subsidi besar-besaran yang diterapkan Pemerintah Malaysia.
Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi bahan bakar sehingga harga bahan bakarnya juga tidak mengikuti skema pasar. Hanya saja, kata Komaidi, tujuan pemberian subsidinya berbeda dengan skema pemberian subsidi yang ada di Indonesia.
"Fokus Malaysia dengan kita (Indonesia) berbeda. Mereka fokus pertumbuhan sehingga memberikan subsidi yang besar," ungkap Komaidi.
Menurut dia, informasi yang beredar di masyarakat terkait harga BBM di Malaysia yang lebih murah dibandingkan di Tanah Air harus bisa dijelaskan secara gamblang juga oleh pemerintah maupun Pertamina. Dengan begitu, isu yang berkembang di masyarakat tidak menjadi bola liar dan memperkeruh suasana.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang menyampaikan bahwa Malaysia tidak ada subsidi mungkin belum mendapat info lengkap. Semestinya hal-hal semacam ini dengan sederhana dijelaskan oleh pemerintah atau Pertamina," kata Komaidi.