Ini Penyebab Laba PGEO Kuartal I 2024 Melesat Jadi Rp 759 Miliar

8 Mei 2024 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Geothermal (PLTB), Pertamina. Foto: Dok. PGE
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Geothermal (PLTB), Pertamina. Foto: Dok. PGE
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk (PGEO) mengungkapkan alasan pencapaian laba bersih melesat 67,6 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada kuartal I 2024.
ADVERTISEMENT
PGE mencatat pendapatan USD 103,32 juta, naik dari pendapatan pada kuartal I 2023 sebesar USD 102,615 juta. Perusahaan mencatat laba bersih USD 47,49 juta, naik dari USD 46,938 juta di periode yang sama 2023. Nilai ini setara Rp 759,84 miliar (kurs Rp 16.000 per dolar AS).
Kinerja perusahaan terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Laba bersih kuartal I 2024 lebih tinggi 67,6 persen dari target RKAP yaitu sebesar USD 28,34 juta year to date (ytd) sampai Maret 2024. Meski begitu, jika dibandingkan dengan secara tahunan (year on year/yoy), laba bersih PGEO per kuartal I 2024 hanya naik 1,17 persen.
Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menjelaskan pencapaian laba bersih yang lebih tinggi dari target RKAP karena dua alasan. Pertama, produksi yang melampaui target di RKAP.
Pembangkit Listrik Geothermal (PLTB), Pertamina. Foto: Dok. PGE
Perusahaan mencatat pendapatan lebih tinggi 3,64 persen dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1,208,436 MWh atau 4,84 persen di atas target untuk kuartal I 2024.
ADVERTISEMENT
"Pertama secara top line itu sebenernya di kuartal I 2024, production kita tuh sudah melampaui apa yang kita antisipasi. Program-program yang kita lakukan ada beberapa yang bisa kita akselerasi," jelasnya saat media briefing, Rabu (8/5).
Produksi yang melesat itu, kata dia, karena PGE banyak menggali sumur untuk memastikan uap (steam) yang bisa dibeli oleh offtaker, dalam hal ini PT PLN (Persero), tetap tersedia.
Di satu sisi, Yurizki melanjutkan pihaknya juga melakukan optimalisasi pembiayaan (fund optimalization), yakni menempatkan excess liability perusahaan kepada instrumen-instrumen yang aman untuk memastikan imbal hasil yang cukup baik.
"Tadi ada di giro special rate, deposito special rate, dan sebagainya sehingga menyebabkan increase our net profit sekitar 67 persen," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resmi, PGE juga memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis. Realisasi belanja modal PGE pada kuartal I 2024 mencapai USD 18,08 juta atau lebih tinggi 136 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar USD 7,66 juta.
Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar USD 8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar USD 9,57 juta.