Ini Pesawat Buatan China yang Mau Bersaing dengan Airbus dan Boeing

12 Maret 2024 4:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik pesawat COMAC China membawa pesawat produk terbarunya C919 ke Indonesia di Hanggar 2 GMF, kompleks Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (11/3/2024). Foto: INACA
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik pesawat COMAC China membawa pesawat produk terbarunya C919 ke Indonesia di Hanggar 2 GMF, kompleks Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (11/3/2024). Foto: INACA
ADVERTISEMENT
Pesawat buatan Commercial Aircraft Corp of China Ltd (COMAC) yaitu C919 siap bersaing dengan Airbus A320 dan Boeing B737. Pesawat tersebut sudah dipamerkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia National Air Carriers Association atau INACA menuturkan kehadiran C919 memberikan sensasi tersendiri di antara persaingan Boeing dari Amerika Serikat dan Airbus dari Eropa, yang merupakan pabrikan besar pesawat yang mendominasi dunia aviasi global.
Mengutip laman Instagtam INACA, COMAC menggandeng maskapai TransNusa untuk memamerkan pesawat komersial bermesin jet ini kepada maskapai-maskapai Tanah Air anggota INACA selama dua hari, pada Minggu dan Senin 10-11 Maret 2023.
Pesawat yang dipamerkan di Hanggar 2 GMF, kompleks Bandara Soekarno-Hatta Tangerang itu tidak kalah gagah dengan pendahulunya, ARJ-21.
"Pesawat sekelas Airbus A320 dan Boeing B737 NG ini tampak gagah berdampingan dengan pesawat produksi COMAC sebelumnya yaitu ARJ-21 yang sudah dioperasikan oleh maskapai TransNusa," tulis Inaca, dikutip dari laman Instagram INACA pada Senin (11/3).
ADVERTISEMENT
Dirut Garuda Indonesia (GIAA) Irfan Setia Putra, CEO Sriwijaya Air Freeman Fang, perwakilan Lion Group, Indonesia Air Asia dan beberapa pengurus INACA terpantau hadir untuk melihat dari dekat pesawat C919 ini.
Pabrik pesawat COMAC China membawa pesawat produk terbarunya C919 ke Indonesia di Hanggar 2 GMF, kompleks Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (11/3/2024). Foto: INACA
"Dari COMAC dan TransNusa sendiri menghadirkan pilot, pramugari, teknisi serta tim manajemen yang siap membantu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar dua pesawat yang dipamerkan," tulis Inaca.
C919 melakukan uji terbang pertama pada Mei 2017. Lalu pada Maret 2019, C919 telah memiliki 3 purwarupa. Uji terbang purwarupa ke-3 dilakukan pada Desember 2018.
COMAC memanfaatkan peluang dari musibah jatuhnya pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia. Industri maskapai berpotensi melirik C919 sebagai alternatif. Selain itu, China juga merupakan pasar besar bagi produsen pesawat dunia.
ADVERTISEMENT
C919 dirancang untuk menandingi pesawat jarak pendek dan menengah tipe Boeing 737 series dan Airbus 320 series. Pesawat ini memiliki jarak terbang hingga 4.075 kilometer (km). Di dalam negeri, C919 telah memperoleh komitmen pesanan hingga 815 unit dari perusahaan maskapai lokal China.
"Indonesia sebagai pasar yang sangat besar bagi penerbangan, tentu sangat diuntungkan karena mempunyai banyak pilihan untuk memilih pesawat sesuai dengan konsep bisnis yang diusung masing-masing maskapai," tutur INACA.