Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ini Sederet Rusun yang Dilirik Maruarar untuk Hunian Rakyat
1 November 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, tengah berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran bakal hunian rakyat.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan, pemanfaatan Wisma Atlet ini seperti yang dilakukan pada Rumah Susun Sewa (Rununawa) Pasar Rumput. Rusun di bawah kelolaan PD Pasar Jaya itu dimanfaatkan untuk mengakomodir kebutuhan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kita akan bicarakan dengan baik, yang pasti kita berusaha manfaatkan seperti di sini (Rusunawa Pasar Rumput). Masa dua tahun nganggur sih? Bukan pembahasan lagi, bareng-bareng turunnya mau Mensetneg,” kata Ara dalam gelaran konferensi pers Open House Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11).
Dia merencanakan akan menyambangi Kemensetneg untuk membahas hal ini, termasuk skema penghunian Wisma Atlet, apakah akan disewakan atau justru dijual sebagai hak milik warga.
Selain Wisma Atlet, Ara mengaku akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta dan PD Pasar Jaya untuk mengetahui aset-aset mana yang bisa dimanfaatkan untuk hal ini. Meskipun sebelum itu dia harus melakukan sederet perbaikan atau bahkan pembangunan ulang.
ADVERTISEMENT
Sementara ini, berdasarkan laporan dari PD Pasar Jaya ada beberapa pasar juga rusunawa yang bisa dimanfaatkan, meliputi Pasar Minggu, Rusun Marunda dan lain-lain.
Ara melihat, pembangunan rusunawa di Pasar Minggu akan lebih efisien, sebab masih memiliki area kosong di sekitar pasar. Sehingga pihaknya tidak perlu merelokasi warga untuk pembangunan hunian ini.
“Nah, kalau Pasar Minggu itu kan masih ada tanah sisa ya. Jadi kita tidak usah merelokasi. Kalau ada tanah sisa, dia dibangun dulu, baru relokasi ke tempat sebelahnya, Pak. Nah, tolong kita, mindset kita tentang pembangunan yang berkeadilan. Kita punya strategi,” terang Ara.
Lebih lanjut dia menyebutkan ada juga rusun di Rorotan Jakarta Utara yang menurut dia perlu pembangunan ulang, ketika akan dimanfaatkan untuk menjadi hunian rakyat.
ADVERTISEMENT
“Ada di Rorotan, udah rusak, mesti dirobohin lagi ya. Jadi tanahnya mungkin DKI, nanti kalau bisa biaya membangunnya dari kita. Kalau kita suruh beli tanah bangun kan berat,” jelas Ara.
Di luar Jakarta, dia juga telah membidik beberapa area, mulai dari Bandung hingga Batang. “Bandung, ada di daerah Nagreg, di Bandung ada dua ini. Terus ada di Batang. Itu banyak tempat,” tutup Ara.