Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan United States-ASEAN Business Council (USABC). Dalam pertemuan tersebut terdapat rencana investasi dari 50 perusahaan dari Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
“Tadi baru saja saya mendampingi Bapak Presiden bersama-sama dengan Bapak Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Pak Menlu, Bapak Wamenkeu Tommy untuk bertemu dengan delegasi dari USABC-US Asean Business Council, ada 50 perusahaan yang datang hari ini, tadi dicanangkan dari jam 10 sampai setengah 12,” ungkap Menteri Investasi Rosan Roeslani di Istana, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12).
Dari pertemuan yang berlangsung dari pukul 10 sampai pukul 12 tersebut, Rosan menjelaskan 50 perusahaan yang ada berasal dari sektor yang berbeda mulai dari kesehatan, sampai mineral dan gas. Beberapa perusahaan yang dimaksud juga kebanyakan sudah berinvestasi di Indonesia.
“Tapi diskusinya begitu baik dan berkembang dan Bapak Presiden memerintahkan untuk terus melanjutkan sampai jam 12 dan kita ini baru selesai, dan 50 perusahaan ini menyampaikan banyak hal dari delapan industri yang berbeda. Dari kesehatan, health care, makanan, kemudian juga dari pariwisata, farmasi, obat-obatan, digitalisasi dan lain-lainnya,” ungkap Rosan.
ADVERTISEMENT
“Dan pada intinya yang bisa saya sampaikan bahwa mereka sangat excited karena kebanyakan mereka juga sudah berinvestasi di Indonesia, dan ada juga yang akan berinvestasi di Indonesia juga dari mineral oil and gas,” lanjut Rosan.
Menurut Rosan, perusahaan AS tersebut ingin meningkatkan investasi di Indonesia karena iklim investasi di Indonesia terus berkembang. Dalam pertemuan tersebut para pengusaha juga diperbolehkan bertanya langsung mengenai investasi di Indonesia. Hal ini juga selaras dengan pernyataan Prabowo yang akan membereskan beberapa hal penghambat investasi seperti korupsi dan aturan terkait.
“Jadi mereka menyatakan akan berinvestasi lebih di Indonesia, karena mereka mempunyai keyakinan dengan pemerintahan Pak Prabowo yang menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan iklim investasi di Indonesia, terus mengembangkan ease of doing business di indonesia dan juga di saat bersamaan juga bapak presiden menyampaikan tidak akan ada toleransi untuk korupsi atau hal-hal negatif yang akan menghambat investasi, dan rule of law akan sangat ditegakkan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan komitmen Prabowo untuk membereskan penghambat investasi maka para investor akan semakin nyaman. Hal ini juga diharapkan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“Jadi harapannya pada saat mereka berinvestasi di saat bersamaan mereka juga membangun dan meningkatkan kapasitas dari sumber daya manusia kita, pekerja kita dan juga diharapkan adanya transfer teknologi,” kata Rosan lebih lanjut.
Salah satu perusahaan yang hadir di Istana adalah ExxonMobil. Rosan bilang perusahaan tersebut juga akan berinvestasi pada lini carbon capture senilai 15 miliar Dolar.
“Itu juga disampaikan oleh President Director, Bu Carrol menyampaikan juga komitmennya dan angkanya juga cukup signifikan, tapi kita akan go into detail dulu dari Kementerian Investasi, tetapi disampaikan bahwa mereka akan investasi di carbon capture juga mereka sampaikan, kalau BP sudah berinvestasi komitmen 7,1 miliar Dolar, mereka (ExxonMobil) akan berinvestasi sampai hingga 15 miliar Dolar, itu juga juga sempat disampaikan oleh President Director oleh ExxonMobil,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Duta Besar US-ASEAN Business Council, Ted Osius merasa terhormat dapat membawa 50 perusahaan AS bergabung dengan misi bisnis Indonesia 2024 kami. Menurutnya, merupakan rekor yang belum terjadi sebelumnya.
"Misi ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun Hubungan AS-Indonesia, dan peringatan 40 tahun US ASEAN Business Council," kata Ted.
Ted menyatakan komitmen untuk menjadi sumber daya dan mitra bisnis RI untuk mewujudkan visi dan asta cita untuk mendukung program-program prioritas Prabowo.
Begitu juga dengan program-program awal yang telah ditetapkan Prabowo dan 17 misi yang akan dilakukan Indonesia. Adapun upaya utama yang dilakukan yaitu pihaknya bertemu dengan semua menteri dan kepala lembaga pada pekan ini.
"Sebuah laporan ikhtisar sektor yang berjudul menavigasi peluang, memelihara kebijakan ekonomi yang dinamis di Indonesia. Kami melakukannya dengan LPEM UI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ted mengatakan, setiap bab menyajikan analisis, praktik terbaik, rekomendasi di berbagai sektor seperti pangan dan pertanian, teknologi informasi, ekonomi digital, kesehatan dan ilmu hayati, energi dan sumber daya mineral.
"Ini adalah ide-ide kami tentang bagaimana kami dapat mendukung tujuan anda, visi asta cita anda," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, mengaku senang bersama Presiden Prabowo dan juga Menteri Luar Negeri Sugiono dan perwakilan terhormat lainnya dari pemerintah Indonesia. Serta perwakilan dari 50 perusahaan AS.
Saya menghabiskan pagi sebelum pertemuan ini dengan perwakilan kami, dan komitmen serta minat untuk berbuat lebih banyak dengan Indonesia, berinvestasi lebih banyak dan berdagang lebih banyak serta mendukung tujuan pemerintah baru cukup dramatis.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ia diminta untuk bekerja sedekat mungkin dengan pemerintah baru untuk mendukung tujuan bersama. Ia pun berharap dapat bekerja sama sangat erat dengan pemerintahan baru
"Jadi terima kasih banyak kepada Presiden Prabowo karena telah menjamu kami pagi ini," ujarnya.