Inklusi Keuangan Capai 88,7%, Airlangga Beberkan Tantangan Inklusi Keuangan RI

22 Maret 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membeberkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk menuju inklusi keuangan. Adapun tingkat inklusi keuangan Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2016.
ADVERTISEMENT
"Tingkat inklusi keuangan Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 85,1 persen dan ini lebih tinggi daripada target yaitu sebesar 88 persen," kata Airlangga di Hotel Kempinski Jakarta, Jumat (22/3).
"Walaupun secara tingkat inklusi telah mencapai target, beberapa tantangan masih kita lihat," tambahnya.
Tantangan pertama, Masih Ada kesenjangan antara tingkat inklusi dan literasi sebesar 35,4 persen. Kedua, terdapat diskualitas tingkat inklusi dan literasi keuangan antar daerah, kelompok sosial masyarakat dan pedesaan.
Ketiga, masyarakat pedesaan belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga keuangan formal sebesar 35,4 persen.
"Kita juga perlu dorong tim realisasi kepemilikan rekening di berbagai kelompok masyarakat, masyarakat usia dewasa yang belum memiliki akun di lembaga formal," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tantangan keempat, rendahnya tingkat literasi keuangan. Serta belum meratanya penggunaan layanan keuangan digital.
"Kita perlu tingkatkan perlindungan hukum bagi konsumen, kemudian juga perlu pengukuran data dan pengukuran keuangan inklusif di berbagai kelompok masyarakat. Termasuk masyarakat difabel di daerah tertinggal dan pekerja migran Indonesia," tandasnya.