Intel dan Qualcomm Kebingungan untuk Produksi Chip Gara-gara China, Kok Bisa?

15 Juli 2023 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Intel Core Ultra. Foto: Intel
zoom-in-whitePerbesar
Intel Core Ultra. Foto: Intel
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Amerika Serikat akan berkunjung ke China dalam waktu dekat. Hal ini berkenaan dengan kebijakan China yang membatasi ekspor germanium dan galium per 1 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Adapun germanium dan galium merupakan bahan utama dalam pembuatan semikonduktor dan micro chip.
Mengutip Reuters, Sabtu (15/7), kepala eksekutif Intel Corp (INTC.O) dan Qualcomm INC (QCOM.O) bakal bertolak ke Washington D.C. Di mana, kebijakan tersebut mempengaruhi produksi perusahaan dalam menghasilkan chip komputasi berkinerja tinggi dan pengiriman ke Huawei Technologies Co Ltd.
Sehingga dampaknya akan begitu besar bagi kinerja Intel dan Qualcomm. Apalagi Intel tengah mempersiapkan chip kecerdasan buatan (AI) yang dapat dikirim China, sedangkan Qualcomm memiliki lisensi untuk menjual chip ke Huawei.
Selain itu, para eksekutif itu berencana mengadakan pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk membicarakan kondisi pasar, kontrol ekspor, dan hal-hal lain yang berpengaruh pada bisnis. Sumber Reuters tidak menyebutkan pejabat AS yang akan ditemui.
Ilustrasi Qualcomm di MWC 2023 Barcelona Foto: Aditya Panji/kumparan
“CEO semikonduktor lainnya mungkin juga berangkat ke Washington minggu depan,” ucap sumber Reuters itu.
ADVERTISEMENT
Perusahaan chip lainnya juga khawatir akan kehilangan penjualan permanen untuk industri dengan bisnis dalam jumlah besar di China, sementara ketegangan meningkat antara Washington dan Beijing.
Salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan tujuan para eksekutif untuk pertemuan tersebut adalah untuk memastikan bahwa pejabat pemerintah memahami kemungkinan dampak dari pengetatan aturan lebih lanjut seputar chip apa yang dapat dijual ke China.
Banyak perusahaan chip AS mendapatkan lebih dari seperlima pendapatan mereka dari China, dan eksekutif industri berpendapat bahwa mengurangi penjualan tersebut akan memangkas keuntungan yang mereka investasikan kembali ke dalam penelitian dan pengembangan.