Investasi Astra International Kian Ekspansif, Mulai RS Hermina hingga Startup!

6 Agustus 2022 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara Astra, tempat PT Astra International Tbk berkantor.  Foto: Dok. Astra
zoom-in-whitePerbesar
Menara Astra, tempat PT Astra International Tbk berkantor. Foto: Dok. Astra
ADVERTISEMENT
PT Astra International Tbk (ASII) membeberkan rencana bisnis yang semakin ekspansif di tahun ini. Perseroan akan berinvestasi di banyak sektor, mulai dari sektor kesehatan, keuangan, logistik, hingga perusahaan rintisan (startup).
ADVERTISEMENT
Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti, mengungkapkan saat ini perseroan tengah melakukan investasi di salah satu rumah sakit terbesar di Indonesia, yaitu RS Hermina.
Per Juni 2022, Astra telah resmi menggenggam lebih dari 5 persen saham RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tak (HEAL). Atas aksinya ini Astra mengeluarkan dana hingga Rp 102,7 miliar.
Kemudian, lanjut Tira, Astra juga melihat adanya peluang investasi dalam sektor digital. Untuk itu, Perseroan melakukan investasi ke dalam startup Sayurbox senilai USD 5 juta.
Di sisi lain, Astra International melakukan investasi pada salah satu lini bisnis berbasis teknologi, Paxel. Diketahui nilai investasi yang diberikan mencapai USD 14,5 juta.
Tidak hanya itu, perusahaan juga telah melakukan share subscription agreement untuk mengambil bagian atas saham-saham baru di PT Bank jasa Jakarta sebesar 49,56 persen atau setara dengan Rp 3,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Kerek Capex hingga Rp 25 Triliun di Tahun 2022
Ilustrasi Astra International Foto: Dok. Astra Indonesia
Untuk mendukung ekspansi bisnis yang kian masif tersebut, Astra akan menambah belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 25 triliun. Belanja modal itu sudah termasuk investasi untuk bank digital melalui akuisisi Bank Jasa Jakarta.
Tira menjelaskan apabila situasi pandemi COVID-19 sudah mulai pulih, pihaknya akan melanjutkan investasi pada perusahaan-perusahaan baru. Hal tersebut juga akan membuka peluang bahwa biaya belanja modal dan investasi meningkat.
Dia mengungkapkan bahwa besaran capex tahun 2022 telah menyamai periode sebelum pandemi. Sebelumnya, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 19 triliun.
"Capex kayaknya tahun lalu itu full year sekitar Rp 8-9 triliun. Kemudian untuk tahun ini capex-nya ada di kisaran Rp 20-an triliun lebih bisa Rp 20-25 triliun, tergantung sekali lagi tadi saya bilang peluang-peluang bisnis baru yang bisa kami realisasikan," ujarnya dalam acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sebagian besar capex akan dialokasikan untuk membeli alat-alat berat kebutuhan grup PT United Tractors Tbk (UNTR). Khususnya kontraktor pertambangan milik UNTR yaitu PT Pama Persada Nusantara.
Menurut Tira, dari unit bisnis lain juga dianggarkan belanja modal rutin yang akan dibelanjakan. Mulai dari otomotif, agribisnis, maupun segmen lainnya dan tak terkecuali untuk inisiatif digitalisasi di grup Astra.