Investasi Final Blok Bahodopi Disetujui, PT Vale Indonesia Kebut Pembangunan

4 Agustus 2022 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas tambang nikel di PT Vale Indonesia di kawasan Harapan East, Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas tambang nikel di PT Vale Indonesia di kawasan Harapan East, Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Vale Indonesia (INCO) memastikan Keputusan Investasi Final (Final Investment Decision/FID) di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah, sudah disetujui oleh seluruh Dewan Komisaris.
ADVERTISEMENT
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan persetujuan telah diberikan pada 29 Juli 2022. Saat ini perusahaan sudah memulai membangun konstruksi.
"Bahodopi sudah nyata. Ini hadiah ulang tahun bagi PT Vale, 29 Juli 2022 seluruh dekom (dewan komisaris) sudah persetujuan akhir. Jadi FID sudah jalan," kata Febriany di Pabrik PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
PT Vale Indonesia merupakan pemegang hak konsesi Kontrak Karya di atas lahan seluas 118.017 hektar yang terbagi di tiga blok. Konsesi lahan di Blok Bahodopi yang lokasinya di Sulawesi Tengah, yakni seluas 22.699 hektar.
Sementara di Sulawesi Selatan atau di Blok Sorowako, perusahaan memiliki konsesi lahan seluas 70.566 hektar dan di Sulawesi Tenggara (Blok Pomalaa) seluas 24.752 hektar.
ADVERTISEMENT
Febriany mengatakan Blok Bahodopi ditargetkan bisa berproduksi pada 2025. Kapasitas produksi di Blok tersebut ditargetkan bisa mencapai 73 ribu ton nikel per tahun.
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy. Foto: Instagram/@ptvaleindonesia
Terkait masalah pendanaan untuk mengembangkan Blok Bahodopi, Febriany mengatakan kebutuhan investasi ditaksir di atas USD 2 miliar dengan skema patungan antara perusahaan dan dua partner, yakni TISCO dan Shandong Xinhai Technology.
"Di atas USD 2 miliar (pendanaan). Tambang cash sendiri. Pabrik patungan, kita 49 partner 51," ujar Febriany.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut saat ini sedang dilakukan proses financing dengan bank. Rencananya, kata dia, pengembangan Blok Bahodopi menggunakan skema project financing.
"Target kita 60-70 persen debt," kata Febriany.