Investasi Pengeboran Tujuh Sumur di Blok Cepu Telan Rp 3,25 Triliun

10 Agustus 2024 8:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (31/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (31/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya menjaga produksi migas di Blok Cepu, Lapangan Banyu Urip, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sebab, Lapangan Banyu Urip merupakan kontributor migas terbesar kedua dengan kontribusinya yang mencapai sekitar 25 persen dari produksi nasional.
Dwi menambahkan, produksi Lapangan Banyu Urip telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD).
“Berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan EMCL [ExxonMobil Cepu Limited] dalam menjaga kinerja lapangan, yaitu meningkatkan produksi dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada,” katanya kepada awak media, Jumat (9/8).
Setelah keberhasilan pemboran sumur pertama (B13), diharapkan pada kuartal IV tahun 2024 akan onstream pemboran sumur kedua dan memberikan tambahan produksi hingga 9.300 BOPD di tahun 2024.
Adapun Sumur B13 merupakan rangkaian dari proyek 7 sumur di tapak sumur B milik EMCL, Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Investasi untuk ketujuh pemboran sumur dengan ikut memperhitungkan pekerjaan subsurface mencapai USD 203,5 juta atau sekitar Rp 3,25 triliun.
ADVERTISEMENT
Melalui investasi pengeboran tujuh sumur ini diperkirakan memberikan penambahan penerimaan negara sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun serta diharapkan dapat memberikan tambahan minyak sebesar 42.92 MMSTB.
Sumur B13 Infill Clastic, Lapangan Banyu Urip, Cepu, Kabupaten Bojonegoro yang dikelola oleh PT Exxonmobil Indoensia. Foto: Abdul Latif/kumparan
"Upaya-upaya tersebut dapat menjembatani potensi Indonesia dalam mencapai target 1 MMBOPD dan 12 BSCFD pada dekade ini. Potensi-potensi ini kita terus gali, tentunya demi meraih cita-cita jangka panjang untuk kemandirian energi,” tegas Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengapresiasi komitmen ExxonMobil berkomitmen untuk melakukan joint study di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menjanjikan.
Untuk itu SKK Migas siap memberikan dukungan penuh atas apa-apa yang akan dilakukan oleh ExxonMobil untuk menemukan cadangan migas baru di Indonesia.
Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sementara itu, Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall, menambahkan, perusahaan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia secara aman, andal, dan efisien.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga atas hasil menggembirakan dari program pengeboran BUIC dan kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM serta SKK Migas atas kepemimpinan dan kerja sama yang luar biasa,” kata Carole.
Kegiatan pengeboran Banyu Urip Infill Classic (BUIC) menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional serta komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas.