Investasi Rp 1,2 T, Heinz ABC Kembangkan Pabrik Terluas se-Asia di Karawang

Peresmian perluasan Pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Senin (28/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan

The Kraft Heinz Company selaku holding company PT Heinz ABC Indonesia kembali memperkuat komitmen jangka panjangnya dengan membawa total investasi hampir USD 131 juta atau setara Rp 2 triliun. Angka tersebut sudah termasuk tambahan investasi terbaru senilai Rp 1,2 triliun untuk mengembangkan dan memodernisasi pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Jawa Barat.

Adapun pengembangan ini mencakup penerapan teknologi modern dan sistem otomatisasi di seluruh tahapan produksi serta pengaplikasian praktik manufaktur berkelanjutan yang akan turut mendukung pencapaian ambisi Net Zero Kraft Heinz pada 2050. Secara keseluruhan, pengembangan ini akan mendapatkan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang menjadi salah satu pabrik bertaraf internasional yang ramah lingkungan sekaligus menjadikan Indonesia sebagai penggerak roda pertumbuhan Kraft Heinz di Asia

Managing Director Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini, Steven Debrabandere mengungkapkan bahwa pasar Asia berperan penting bagi strategi pertumbuhan global Kraft Heinz dan Indonesia berada di pusatnya. Sebagai salah satu, perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, pihaknya akan terus bertransformasi untuk menjadi yang terdepan melalui inovasi teknologi.

Adapun brand ABC sudah lebih dari 47 tahun tumbuh lebih kuat bersama Indonesia. Untuk itu, Ia berkomitmen membawa Indonesia dan brand ABC di dalamnya.

"Hari ini, kami kembali mencetak sejarah penting bagi PT Heinz ABC Indonesia. Pengembangan dan modernisasi pabrik di Karawang akan semakin membuka jalan bagi perusahaan untuk terus berkembang serta mempercepat pertumbuhan brand ABC baik di dalam negeri maupun global," ujar Steven dalam Peresmian perluasan Pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Senin (28/11).

Peresmian perluasan Pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Senin (28/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan

Proyek pengembangan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang dimulai pada tahun 2018 dan berfokus pada sejumlah aspek, seperti pengembangan infrastruktur seluas 18,9 hektare sebagai yang terbesar di Asia. Infrastruktur tersebut akan menambah kapasitas produksi hingga 174 persen, dari 155 juta liter per tahun menjadi 425 juta liter per tahun.

Di sisi lain, pengembangan juga dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi modern, di antaranya sistem otomatisasi pada proses produksi kecap, saus sambal ABC dan proses fermentasi kedelai (a fully automated soybean-controlled fermentation process) yang merupakan sistem produksi kecap paling modern di Indonesia dengan standar kualitas dan keamanan tertinggi.

ABC Indonesia Berkomitmen Terhadap Lingkungan dan Ekonomi Lokal

Selain itu, Pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang juga menerapkan komitmen Triple Zero yang berarti pabrik ini mengimplementasikan prinsip-prinsip utama praktik manufaktur yang berkelanjutan. Mulai dari mengoptimalkan proses daur ulang sampah (zero waste to landfill), penatagunaan air (water stewardship dan pengurangan emisi (zero emissions).

Head of Operation Kraft Heinz Indonesia & Papua Nugini, Prasetyo Kismono menjelaskan, Heinz ABC Indonesia didorong oleh nilai perusahaan untuk melakukan hal yang benar atau do the right thing. Sehingga, pihaknya juga berkomitmen untuk mengembangkan seluruh operasi secara berkelanjutan.

"Kami telah mengurangi emisi hingga 60 persen dengan mengganti penggunaan batu bara menjadi sekam padi untuk boiler. Kami juga memasang solar panel yang mampu memproduksi kebutuhan listrik hingga 100 persen pada siang hari dengan kapasitas mencapai 3,2 megawatt," kata Prasetyo.

Sebagai bagian dari Water Stewardship, pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang juga telah dilengkapi dengan Instalasi pengelolaan air limbah otomatis yang baru atau new fully automated wastewater treatment plant. Instalasi ini memungkinkan untuk mendaur ulang air pasca produksi hingga 70 persen untuk digunakan ulang melalui teknologi Reverse Osmosis.

Tidak hanya itu, pengelolaan air limbah otomatis juga dapat menghasilkan 250 kilowatt listrik dari gas metana yang timbul di Wastewater Treatment Plant. "Meski begitu, terkait dengan komitmen zero waste to landfill 2025, saat ini kami telah mendaur ulang lebih dari 92 persen sampah padat yang dihasilkan di pabrik Karawang," tandas dia.