Investasi Telkom di Gojek Moncer, Nilainya Naik Jadi Rp 350 Miliar

6 September 2021 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) semakin getol dalam mengembangkan digital bisnis perseroan. Salah satu yang dilakukan Telkom untuk pengembangan bisnis digital perseroan adalah dengan menyuntikkan investasi pada perusahaan teknologi, Gojek. Melalui Telkomsel, Telkom bahkan telah menambah nilai investasi pada GoJek di Mei 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengeklaim dari investasi yang sudah ditanamkan Telkomsel ke Gojek, pihaknya telah mendapat imbal investasi yang signifikan.
“Sampai dengan bulan Juni kami mencatat adanya improvement nilai wajar investasi di Gojek yang naik signifikan di Rp 350 miliar,” ujar Heri dalam Public Expose Live 2021, Senin (6/9).
Heri Supriadi. Foto: Telkomsel
Menurut Heri ada beberapa inovasi yang dilakukan Telkomsel bersama Gojek untuk meningkatkan bisnis kedua perseroan. Salah satunya yaitu menjadikan driver Gojek sebagai reseller dari produk-produk Telkomsel
“Salah satu program yang dilakukan memberikan layanan paket swadaya. Kemudian juga dengan menjadikan driver Gojek sebagai reseller produk Telkomsel,” ujarnya.
Menurut Heri, investasi di Gojek tersebut merupakan bagian dari strategi besar Telkom dalam mengembangkan bisnis digital. Heri merinci ada tiga strategi yang digunakan TLKM yaitu build, borrow, dan buy.
ADVERTISEMENT
Strategi build dilakukan Telkom dengan cara membangun kapabilitas infrastruktur digital serta peningkatan kompetensi talenta digital di internal perusahaan. Hal ini diharapkan bisa memberi pelayanan secara optimal kepada masyarakat
Sementara itu strategi borrow diterapkan Telkom melalui kemitraan strategis yang terus dilakukan perusahaan dengan berbagai perusahaan teknologi besar (tech giants) skala domestik dan global. Salah satu contoh penerapan strategi ini adalah adanya kesepahaman untuk kerja sama antara Telkom dengan Microsoft Indonesia yang telah diresmikan pada Agustus lalu.
Sementara penerapan strategi buy dilakukan Telkom melalui sejumlah investasi yang mengutamakan synergy value yang dapat meningkatkan kapabilitas digital TelkomGroup. Contohnya adalah investasi yang dilakukan Telkomsel pada Gojek.
Tidak hanya tiga strategi tersebut, Heri mengatakan melalui perusahaan ventura MDI Telkom, perseroan juga telah berinvestasi pada 50 startup dari 12 negara. “Melalui investasi ini, perusahaan tak semata bertujuan pada peningkatan capital gain namun juga fokus untuk menghasilkan nilai sinergi pada bisnis digital TelkomGroup,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan semester I 2021, Telkom berhasil mencatatkan pertumbuhan Pendapatan konsolidasian perseroan sebesar 3,9 persen yoy menjadi Rp 69,5 triliun. Perseroan juga mencatatkan Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Telkom sebesar Rp 37,8 triliun atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan.
Sementara itu Marjin EBITDA perseroan juga naik dari 54,0 persen pada tahun lalu menjadi 54,4 persen per semester I 2021. Sementara itu, Laba Bersih konsolidasian mencapai Rp 12,5 triliun atau tumbuh 13,3 persen yoy pada paruh pertama 2021. Dengan performansi tersebut, marjin laba bersih mencapai 17,9 persen naik signifikan dari 16,4 persen pada semester I 2020.
“Telkom akan terus melanjutkan penerapan strategi bisnis dan fokus kerja di tiga ranah utama, demi menjaga profitabilitas perusahaan sekaligus memastikan transformasi digitalisasi Indonesia dapat berjalan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT