Investigasi Kelar, Mayoritas Boeing 737-9 MAX Alaska Airlines Boleh Terbang Lagi

6 Februari 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Alaska Airlines. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alaska Airlines. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Federal Aviation Administration atau FAA Amerika Serikat telah selesai memeriksa pesawat Boeing 737-9 MAX setelah keadaan darurat bulan lalu. Pintu emergency exit pesawat Boeing 737-9 MAX milik Alaska Airlines lepas saat penerbangan 5 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Selasa (6/2), FAA sudah mencabut larangan terbang Boeing 737-9 MAX pada 24 Januari 2024 menyusul terlepasnya pintu darurat saat Alaska Airlines mengudara. Penghentian penerbangan tersebut sempat memaksa maskapai tersebut untuk membatalkan ribuan penerbangan selama Januari
FAA mengatakan 94 persen atau 78 dari 79 pesawat Boeing 737-9 MAX milik United Airlines dan 57 dari 65 milik Alaska Airlines telah diperiksa dan kembali untuk dioperasikan.
Pemeriksaan yang diwajibkan FAA mencakup peninjauan terhadap baut tertentu, jalur pemandu dan perlengkapannya, serta inspeksi visual mendetail terhadap sumbat pintu dan lusinan komponen terkait.
Pihak Alaska Airlines mengatakan, pemeriksaan terhadap semua pesawat kecuali pesawat yang terlibat dalam keadaan darurat akan selesai pada Selasa pekan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki apakah terdapat baut yang hilang pada pesawat yang mengalami keadaan darurat kemarin.
Ilustrasi Alaska Airlines. Foto: Shutterstock
Wakil Administrator Asosiasi FAA untuk Keselamatan Penerbangan, Jodi Baker, mengatakan pihaknya sedang menata ulang pengawasannya terhadap Boeing. FAA melakukan inspeksi secara menyeluruh di pabrik Boeing 737 Renton.
Jodi mengatakan FAA mungkin masih akan melakukan audit rutin. "Dan ketika kami mendapatkan temuan dari inspeksi tersebut, kami mengantisipasi hal itu akan mendorong konsep baru pengawasan kami,” ujar Jodi.
Administrator FAA, Mike Whitaker, akan memberikan kesaksian pada Selasa di hadapan komisi DPR AS, menyusul pertanyaan anggota parlemen pekan lalu terkait apakah FAA mengubah pengawasan terhadap Boeing dan pemasoknya.
"FAA mampu membangun hubungan dengan karyawan sehingga Anda dapat memahami tantangan yang mereka hadapi hari demi hari, dan membantu kami melihat apakah ada tantangan sistemik yang dihadapi pabrikan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, FAA melarang pembuat pesawat yang bermasalah tersebut untuk memperluas produksi 737 MAX terlarisnya pada bulan lalu, menyusul masalah kualitas yang tidak layak diterima. FAA belum memperkirakan berapa lama pembatasan ini akan berlangsung.
CEO Boeing, Dave Calhoun, mengatakan pekan lalu bahwa Boeing memproduksi 737 dengan kecepatan 38 unit per bulan "Dan kami akan tetap pada kecepatan tersebut sampai FAA dan Boeing puas dengan kualitas proses manufaktur kami," tutur Dave Calhoun.