Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Investor Aset Kripto RI Diproyeksi Tembus 28,6 Juta di 2025, Naik 25 Persen
16 April 2025 20:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Jumlah investor aset kripto di Indonesia diproyeksi tembus 28,65 juta hingga akhir tahun ini atau naik 25,05 persen dibandingkan akhir Desember 2024 yang mencapai 22,91 juta.
ADVERTISEMENT
Co-CEO PT Pintu Kemana Saja (Pintu), Andrew Adjiputro, mengatakan proyeksi tersebut mengindikasikan adanya peningkatan popularitas dan kesadaran pada investasi aset kripto. Aplikasi transaksi jual beli kripto di Indonesia itu juga menilai, kenaikan investor disebabkan oleh literai keuangan dan investasi di masyarakat yang mulai meningkat.
“Kami meyakini pertumbuhan investasi kripto harus didukung oleh edukasi dan literasi yang tepat melalui berbagai macam kegiatan," kata Andrew dalam keterangannya, Rab (16/4).
Selama lima tahun beroperasi, Pintu juga berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan memperkuat posisi sebagai perusahaan kriptp dan blockchain terdepan di Indonesia. Andrew menjelaskan, investasi aset kripto juga tak terlepas dari tantangan ketidakpastian global.
Aplikasi Pintu hingga Februari 2025 telah diunduh lebih dari 9 juta kali naik hampir 30 persen secara year on year. Total deposit ke aplikasi Pintu juga mengalami kenaikan 400 persen, dengan jumlah active users juga naik hingga 100 persen.
ADVERTISEMENT
"Seluruh data tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada kami dan kami turut bangga bisa terus berkontribusi dalam mendorong penetrasi investasi aset kripto di Indonesia yang diharapkan memberikan dampak positif bagi industri kripto dalam negeri,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mencatat total nilai transaksi aset kripto pada Februari 2025 hanya mencapai Rp 32,78 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan bulan Januari yang mencapai Rp 44,07 triliun, meskipun secara akumulasi dua bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 76,85 triliun.
“Nilai transaksi tercatat di Februari 2025 mencapai Rp 32,78 triliun sehingga kalau diakumulasikan sejak awal tahun dari Januari hingga Februari total nilainya telah mencapai Rp 76,85 triliun. Ini juga kembali menunjukkan angka tren kenaikan yang positif kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Januari–Februari 2024 di mana saat itu akumulasi transaksinya mencapai Rp 55,26 triliun,” kata Hasan dalam konferensi pers, Jumat (11/4).
ADVERTISEMENT
Meski tumbuh secara tahunan, tren bulanan mengindikasikan volatilitas pasar masih menjadi tantangan utama. Penurunan transaksi ini terjadi di tengah peningkatan jumlah konsumen kripto yang per Februari 2025 telah mencapai 13,31 juta akun aktif. Jumlah ini naik dari posisi Januari yang tercatat 12,92 juta.
“Nah tentu jumlah konsumen ini menggambarkan bagaimana jumlah akun yang terdaftar di pedagang telah diaktifasi oleh konsumennya dan sehingga akun itu benar-benar telah digunakan untuk bertransaksi maupun untuk memiliki aset kriptonya,” ungkapnya.