Investor Asing Borong Saham Harita Nickel (NCKL), dari Eropa hingga AS

12 April 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada Rabu (12/4). Saham emiten Harita Group ini menguat 55 poin (4,40 persen) ke level 1.305.
ADVERTISEMENT
Animo partisipasi investor publik tidak hanya berasal dari pemodal dalam negeri, namun juga dari investor kelembagaan luar negeri. Direktur Utama Trimegah Bangun Persada, Roy Arman Arfandy, mengatakan kelebihan permintaan (oversubscribed) saham NCKL sangat banyak karena permintaan yang cukup tinggi.
“Investasi banyak dari Eropa, Amerika, Asia juga banyak. Negara ASEAN juga banyak. Kalau jumlahnya banyak, tapi perbandingan saya engga ingat tapi mayoritas dari asing,” ujar Roy saat ditemui usai IPO Trimegah Bangun Persada di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4).
Awalnya porsi investor ritel NCKL sebesar 2,5 persen. Namun melihat permintaan yang tinggi, maka Harita Nickel menaikkan porsinya. Sedangkan komposisi pemegang saham NCKL oleh masyarakat sebesar 12,67 persen.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Roy menilai terjadinya oversubscribed merupakan wujud kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri pengolahan nikel yang dikelola oleh Harita Nickel.
ADVERTISEMENT
“Sementara masih di ekspor, karena pasarnya atau demand-nya banyak yang di luar negeri. Macam-macam di Korea, India, bahkan ke China kan juga ada tergantung pembelinya,” kata Roy.
Dari hasil IPO saham ini, Harita Nickel berhasil memperoleh tambahan modal senilai Rp 9,99 triliun. Perseroan dan entitas anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif.
Pertama seluas 4,274 hektar di Kawasi yang dioperasikan oleh NCKL dan 1.277 hektare di Loji yang dioperasikan oleh NKCL dan 1.227 hektare di Loji yang dioperasikan oleh entitas anak, PT Gane Permai Sentosa. Keduanya terletak di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara.