Investor China Antre Mau Masuk RI Usai Trump Menang Pilpres AS

3 Desember 2024 13:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Investor asal China banyak menyampaikan keinginannya investasi di Indonesia setelah Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS). Kondisi itu didorong oleh ketidakpastian hubungan dagang antara China dengan Amerika Serikat yang membuat para pengusaha China mencari pasar dan mitra baru, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengatakan sejumlah perusahaan China sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Tanah Air. Namun, dia menyebut Indonesia masih belum siap dengan serbuan investor tersebut.
"Setelah terakhir Trump terpilih sebagai Presiden Amerika, terus terang ada banyak sekali permintaan dari perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk bertemu dengan pihak Kementerian Perindustrian," kata Faisol dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Selasa (3/12).
Faisol menilai tingginya gelombang investasi dari Negeri Tirai Bambu itu karena para investor tak mau rugi dengan adanya tarif tinggi yang dikenakan Trump kepada China.
Faisol Riza mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Kami menduga bahwa mereka berpikir lebih baik memindahkan industrinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara agar kalau ekspor bisa langsung ke Amerika tidak rugi kalau ekspor langsung dari China," ungkap Faisol.
ADVERTISEMENT
Faisol mengungkapkan untuk minat investor ini di antaranya ada di bidang elektronik, tekstil, hingga logam. Meski demikian, ia menuturkan Indonesia saat ini belum siap bila investor itu masuk secara bersamaan.
"Tentu ini situasi yang dalam tanda petik menggembirakan tapi juga mengkhawatirkan. Karena mengkhawatirkan salah satunya karena kita belum betul-betul bisa siap dengan seluruh serbuan investasi jika ini terjadi," tutur Faisol.