Investor Eropa Soroti Banyaknya Birokrasi Investasi di Indonesia

9 Desember 2024 14:50 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chairman EuroCham, Francois de Maricourt di Kantor BKPM, Senin (9/12/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chairman EuroCham, Francois de Maricourt di Kantor BKPM, Senin (9/12/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua EuroCham, Francois de Maricourt, menyampaikan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi investor Eropa saat ingin menanamkan modal di Indonesia. Ia menyoroti masalah birokrasi yang masih menjadi penghalang utama bagi calon investor.
ADVERTISEMENT
"Salah satu tantangan umum yang disebutkan oleh anggota kami dan calon investor adalah birokrasi. Sayangnya, di Indonesia masih ada banyak regulasi dari berbagai entitas," ujar Francois kepada wartawan di Kantor BKPM, Senin (9/12).
Menurutnya, penyederhanaan proses investasi sangat penting untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi. Kamar Dagang dan Industri Eropa ini berharap agar regulasi untuk kebutuhan investasi dapat lebih sederhana.
Selain birokrasi, Francois juga menyoroti pentingnya perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Ia mencontohkan dampak positif yang dirasakan Vietnam setelah menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa.
"Kami telah melihat di Vietnam, ketika Vietnam menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan UE, ekspor Vietnam ke UE meningkat secara signifikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Francois mencatat perusahaan di Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam bersaing di pasar Uni Eropa karena belum adanya tarif khusus. Ia berharap agar Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA) dapat segera terealisasi.
"Saya berharap mudah-mudahan tahun depan perjanjian ini bisa ditandatangani dan disepakati," tandas dia.